PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) -Suatu hari Nisya (15) ditinggal keluarganya untuk mengunjungi rumah sanak keluarga yang mengadakan acara kecil-kecilan. Nisya tidak ikut karena ia beralasan memiliki sebuah hal yang harus segera dikerjakan dan tidak bisa ditinggalkan.
Sepulang dari acara, saat itu kira-kira pukul 19.00 WIB, ayah menggedor-gedor pintu rumah yang terkunci setelah beberapa kali
mengucapkan salam namun tidak ada jawaban. Kebetulan keluarga Nisya tidak membawa kunci rumah.
Kamar Nisya berada di bagian depan rumah. Ayah pun mengintip ke jendela kamar, dari balik gorden transparan, ayah melihat Nisya terbaring di lantai. Ayah menggedor-gedor jendela agar Nisya terbangun dan segera membukakan pintu. Namun Nisya sama sekali tidak bergerak. Tak kurang akal, ayah menelepon Nisya, namun suara gawai Nisya yang berdering tidak digubris sedikitpun oleh Nisya.
Ayah mulai khawatir, setelah berulang kali menelepon namun tak kunjung diangkat, apalagi sambil menggedor jendela. Nisya seperti sudah tidak bernyawa. Tanpa pikir panjang, ayah langsung memecahkan jendela kamar Nisya. Setelah berhasil masuk, ayah menggoncang-goncakan badan Nisya. Suara tangis ibu terdengar sampai tetangga turut datang karena penasaran.
"Ayah dah pulang?" ucap Nisya saat terbangun dari tidurnya.
"Alamaak...!!! Ayah kira kamu mati. Tidur kok kayak kebo git. Suara berisik masa tidak dengar?" ujar ayah kesal bercampur lega karena ternyata anak bungsunya tidak benar-benar meninggal.(anf)