RIAUPOS.CO - Dalam bulan Ramadan, salah satu ibadah yang kerap harus dilakukan seluruh umat muslim adalah bangun dini hari untuk makan sahur. Kegiatan ini meskipun hanyalah sunnah menurut ulama, namun memiliki keberkahan bagi yang menjalankannya. Pasalnya sahur bukan hanya sekadar makan yang dapat mengenyangkan perut saja, melainkan ibadah yang di dalamnya terdapat keberkahan.
Namun apa jadinya jika saat ingin santap sahur, kedua mata tak sanggup terbuka. Inilah yang dirasakan oleh Bayu, bukan nama sebenarnya. Saat harus bangun sahur di awal Ramadan, kedua mata Bayu terasa berat, sehingga sulit untuk dibuka, walaupun kedua orang tuanya sudah berulang kali membangunkannya untuk santap sahur. Rasa kantuk dan malas masih memberatkan tubuhnya. Padahal telinga Bayu kerap mendengar ajakan sahur dari toa masjid di dekat rumahnya.
Setelah mata dan badan Bayu mulai ringan untuk diangkat, ia pun bergegas ke dapur untuk mengambil makanan yang telah disediakan. Waktu sahur menunjukkan hanya beberapa menit saja. Sehingga ia pun bergegas untuk minum air putih terlebih dahulu. Sembari tangan lainnya memegang piring yang ada di meja, dan tangan kanannya mulai menyendokkan nasi berisi lauk pauk menuju mulutnya. Tiba-tiba saja terdengar suara Azan Subuh yang menandakan waktu sahur sudah selesai, dan saatnya berpuasa.
“Alamak. Nak makan sesuap pun tak sempat, lah azan pula,”celetuk Bayu dengan wajah yang sedikit kesal.
Ia pun lantas ingin melanjutkan makannya itu. Namun tiba-tiba sang ibu datang mengambil piring dan gelas berisikan air minum tersebut untuk diberikan kepada kucing yang ada di dalam rumah.
“Sudah azan tak ada lagi makan. Salat sajalah. Dari tadi dibangunkan tak nak, sudah habis waktunya baru bangun,” celoteh emak Bayu yang langsung meletakkan makanannya ke tempat makanan kucing.
Bayu pun sempat memperhatikan lahapnya kucing kesayangannya tersebut menyantap habis semua nasi dan lauk pauk yang ia ambil sebelumnya.(ayi)