RIAUPOS.CO - Sepulang sekolah, Putri bergegas pulang ke rumah. Dengan napas terengah-engah, ia mencari abangnya, Joji.
”Abaang, abang di mana?” teriaknya sambil mencari sang abang.
”Aku di sini lo. Kenapa sih? Tumben nyariin aku,” tanya Joji pada sang adik.
Putri pun langsung menceritakan apa yang terjadi padanya. Kepada sang abang, ia mengaku mata batinnya telah dibuka oleh salah seorang temannya di sekolah.
Sehingga, ia pun kini memiliki kemampuan melihat makhlus halus. Namun, Joji tak semudah itu mempercayai omongan adiknya yang masih SMP itu. Apalagi, sang adik juga memang terobsesi dengan cerita horor.
”Hmm... Yalah tu. Kau kira aku percaya?” ujar Joji merespon cerita adiknya.
Kesal, Putri pun menantang Joji untuk membuktikan bahwa ia benar-benar bisa melihat makhluk halus.
”Yok kita coba. Sini masuk kamar aku. Coba lihat ada makhluk apa di sini?” tanya Joji sepele.
Putri langsung memutar bola matanya ke sana ke mari. Matanya terhenti ke tengah kasur sang abang.
”Ada guling. Ada guling di sini, Bang,” ujar Putri.
Mendengar itu, Joji pun tertawa terbahak-bahak. ”Hahaha.... Kalau guling mah semua orang juga tahu. Udah-udah sana, kerjain PR,” ujarnya sambil mendorong Putri keluar dari kamarnya.
Di malam hari, sekitar pukul 02.00 WIB malam, Joji gelisah tak bisa tidur. Tetiba ia teringat omongan sang adik bahwa ia melihat guling di kamarnya. Sontak Joji terdiam. Dia baru sadar bahwa di kamarnya tak ada guling.
”Alamak..! Kamarku kan nggak ada guling. Jadi, yang dilihat si Putri tadi apa?” gumam Joji.
Ia pun lantas lari ke luar kamar dan memaksa masuk ke kamar orang tuanya karena ketakutan.(azr)
