PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - WULAN mendapat undangan pernikahan dari rekan kantornya. Ia bersama rekan-rekan lain pun berencana untuk mengenakan baju dengan warna senada untuk menghadiri pesta tersebut.
Dresscode yang dipilih ialah gaun berwarna baby blue. Setelah mengecek isi lemarinya, ternyata Wulan tidak memiliki gaun dengan warna tersebut. Ia pun berniat untuk memesan baju ke tukang jahit.
Namun, ternyata waktunya tidak cukup. Pesta tersebut akan berlangsung lima hari lagi. Wulan yang panik akhirnya memesan baju secara online.
Setelah memilih, ia pun langsung check out gaun baby blue tanpa memperhatikan detail dan waktu pengiriman. Dalam pikirannya, baju tersebut akan tiba tiga hari setelah pemesanan.
Tiga hari kemudian, ia teringat bahwa baju pesanannya kemungkinan datang. Tapi, setelah mengecek aplikasi belanja online, Wulan pun langsung kaget. Ternyata baju ia pesan ialah kategori baju pre order (PO) yang dibuat selama 14 hari pengerjaan.
''Alamak....!! Baju PO ternyata. Kek mana nasibku ini?'' keluhnya menangis.
Teman-temannya yang mendengar itu pun ikut panik. Akhirnya Wulan terpaksa membeli baju langsung secara offline dengan warna yang sama dan membatalkan pesanan online-nya tersebut.(azr)