PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Akibat stok minyak goreng sering hilang di pasaran, ibunda Ay jadi kalang kabut. Kalau pun minyak goreng ada dijual di toko, harganya selangit.
Maklumlah, ibunda Ay membuka usaha gorengan dan katering di tempat tinggalnya di Tembilahan. Jadi, minyak goreng jadi bahan pokok usahanya.
Saat kondisi seperti ini, ibunda Ay harus berusaha keras agar mendapatkan minyak goreng sesuai dengan budget yang ia miliki.
Suatu hari, ibunda Ay pun meminta bantuan kepada Ay, anaknya yang tinggal di ibukota Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru. Menurut ibunda Ay, di Pekanbaru, minyak goreng kemasan masih bisa ditemukan dengan harga subsidi.
"Kak, belikan Mama minyak goreng, ya... Di sini tak ada yang jual. Susah mau masak," kata sang ibunda.
Karena ibunya meminta, Ay pun mau tidak mau harus mencarikan minyak goreng untuk keperluan sang ibunda.
Karena di Pekanbaru minyak goreng juga langka, Ay pun harus berkeliling ke beberapa toko untuk mendapatkannya.
Akhirnya ia pun dapat, meski jumlahnya tidak banyak.
Ay pun langsung mengirim semua minyak goreng yang telah dibelinya ke kampung tempat ibunda tinggal.
Begitu fokusnya Ay mencarikan minyak goreng untuk ibunya, ternyata Ay lupa kalau stok minyak goreng di rumahnya sendiri tidak ada.
Kini, gantian Ay yang kebingungan untuk memasak di rumahnya.
Ia kembali mencoba mencari ke sejumlah ritel yang Ay ketahui menjual minyak goreng kemasan tersebut. Tetapi sesampainya di sana ternyata stoknya sudah habis dan tidak tau kapan bisa disediakan.
"Alamakkkkkkk...!!! Macam mana aku nak masak ni? Minyak tak ada di toko. Inilah, sibuk carikan minyak goreng untuk mama, malah lupa sama minyak goreng untuk di rumah sendiri," celetuk Ay kebingungan.(ayi)