(RIAUPOS.CO) - Fina (21) adalah atlet voli asal Kabupaten Bengkalis. Sudah beberapa bulan ia tidak pulang ke kampung halamannya karena harus mengikuti iven pertandingan voli di berbagai daerah.
Suatu hari, ia pulang ke kampung halamannya. Tak hanya keluarga Fina, warga sekampung pun gembira menyambut kepulangan Fina.
Karena tahu Fina adalah atlet voli, warga pun minta Fina melatih tim voli desa. Fina mengiyakan.
Sayangnya, ia lupa membawa sepatu olahrganya. Sang adik pun menawarkan sepatu olahraga yang baru dibelinya.
‘’Pakai aja, Kak. Baru kubeli ini,’’ kata adiknya.
Fina pun bermain voli di lapangan desa. Saat ia melakukan smash, tiba-tiba tapak sepatu yang dipakainya lepas. Ia pun terpeleset dan jatuh. Alamaaak.
‘’Aduh!,’’ kata Fina.
“Maaf teman-teman. Tapak sepatuku tanggal saat aku smash tadi. Makanya aku terpeleset, “ ujar Fina kepada timnya sambil menahan sakit.
Lukanya hanya sedikit di bagian lutut dan tangan. Namun Fina meminta agar ia digantikan dengan pemain cadangan. Fina pun tidak menunggu permainan selesai. Ia langsung pulang ke rumahnya.
“Adek! Kamu ngasi kakak sepatu apaan sih? Baru saja dipakai sudah rusak. Tapaknya lepas. Kakak jadi terjatuh tadi. Sebenarnya sakitnya nggak seberapa, tapi malunya yang banyak,’’ ujar Fina yang tidak pernah merasakan malu seperti itu saat di lapangan.
Fina malu atas kejadian itu. Apalagi ia adalah pemain yang selalu diandalkan di tim volinya. Namun ketika di desanya, baru main sebentar saja terjatuh. Dan itu gara-gara sepatu.
Bukannya si adik kasihan sama kakaknya, ia malah tertawa lepas.
“Nggak tahu juga, Kak. Sepatu itu semalam aku beli. Harganya Rp60-an ribu lah. Kelihatannya bagus, tapi ternyata begitu ya, “ ungkap adiknya sambil nyengir.(cr2)
