PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Upaya tawaran pengajuan layanan pinjaman online terus menjamur dari kota hingga ke pelosok desa. Termasuk di Kepulauan Meranti.
Tak jarang, penawaran itu dimanfaatkan warga yang terdesak keperluan uang tunai. Tapi,
ada juga warga yang menjadikan penawaran itu keisengan.
Seperti yang dilakukan oleh Rizal, warga Selatpanjang. Kepada temannya, ia bercerita bahwa suatu waktu ia dihubungi salah seorang tim marketing salah satu penyedia pinjaman online melalui panggilan telepon genggam.
”Memang aku bilang sedang perlu uang. Tapi kalau ditawari pinjaman aku tak mampu bayar,” cerita Rizal kepada temannya.
Ternyata tim marketing tidak menyerah. Ia mengatakan bahwa Rizal tetap bisa mendapatkan pinjaman jika ada yang bisa dijadikan jaminan.
”Katanya, yang penting ada jaminan sertifikat,” kata Rizal lagi.
Sementara Rizal sendiri belum memiliki pendapatan tetap. Tapi si penelepon meyakinkan Rizal untuk mendapatkan pinjaman dari perusahaannya.
”Aku pun tergoda. Aku coba ajukan Rp2.500.000,” katanya.
”Lalu dia bertanya, jenis sertifikatnya tanah atau rumah yang bakal diajukan? Ya aku jawab saja sertifikat vaksin,” beber Rizal sambil tersenyum.
Mendengar itu, temannya pun tertawa dan berkata, ”Alamaaaak....!! Ada-ada saja kau ini, Zal,”.
Izal pun menimpali, ”Begitu dengar jawaban aku itu, tim marketing itu langsung kebingungan dan telepon yang tersambung tiba-tiba saja mati. Putus panggilan telponnya. Tampaknya mereka kecewa karena tidak berhasil melancarkan tipu daya.(wir)