PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mini dan Yuyun adalah tetangga dekat. Rumah mereka bersebelahan. Sehingga mereka pun memiliki sumur bersama yang mereka pakai sehari-hari.
Hubungan keduanya memang jauh dari kata rukun. Mini memang sering berburuk sangka kepada Yuyun. Meskipun Yuyun tak salah.
Suatu saat, terjadi masalah pada mesin sumur tersebut. Mini menuduh Yuyun merusak mesin. Padahal, Yuyun tak tahu menahu soal kerusakan tersebut. Keduanya pun saling tuduh. Cekcok tak terhindarkan.
Masalah semakin besar saat keduanya tak menemukan titik tengah. Pak RT sudah melerai, namun keduanya tetap berapi-api. Bahkan, Mini sampai ingin membawa masalah ini ke meja hijau.
''Aku kenal aparat. Aku lapor kamu, ya,'' ujar Mini kepada Yuyun.
''Oke. Siapa takut,'' balas Yuyun.
Keesokan harinya, Mini pun datang ke rumah Yuyun berniat ingin melabrak. Mini membawa serta kerabatnya yang merupakan anggota berseragam.
''Yun, keluar kamu. Ayok kita selesaikan ke jalur hukum,'' ancam Mini.
Dengan santai, Yuyun ke luar rumah menemui Mini. Di belakangnya tampak seorang pria berseragam dengan tubuh kekar dan tegap. Pria itu adalah paman dari Yuyun.
Melihat sosok pria tersebut, bekingan Mini langsung ciut. Tetiba pria bekingan Mini mendekati paman Yuyun. Ia pun hormat dan menyalami pria tersebut.
''Hormat Komandan. Mohon maaf, Komandan. Saya nggak tahu Komandan di sini,'' ujar pria tersebut kepada paman Yuyun.
Ternyata, Paman Yuyun adalah atasan dari bekingan Mini.
Melihat hal tersebut, mental Mini pun langsung ciut. Niatnya mengancam dan menakuti Yuyun pun seketika runtuh.
''Alamak...!! Atasannya rupanya. Gagal lah rencana aku ni,'' ujar Mini dalam hati.
Ia pun langsung pulang dengan rasa malu yang berusaha ia tutupi.(azr)
