PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Suatu hari Miftah sangat senang karena setelah bertahun-tahun nge-kos akhirnya ia mendapatkan kupon daging kurban. Ia menyimpan baik-baik kupon yang telah diberikan oleh panitia untuk ditukarkan keesokan harinya.
Saat pemotongan sapi, Miftah datang paling awal dan bersemangat melihatnya. Tiba saat pembagian, ia segera mencari kupon daging
kurban yang ia selipkan di dompetnya.
Namun, meskipun sudah membolak-balikkan kuponnya, ia tak menemukan keberadaan kupon tersebut. Bahkan, ia turut mencari di semua saku pakaiannya, dan tetap tak menemukan apapun.
"Alamaak....! Kuponnya hilang," ucapnya sedih.
Ia hanya bisa menatap dengan sedih, orang-orang yang mengantre menukarkan kupon daging kurban. Saat ia hendak beranjak tiba-tiba seorang panitia menepuk pundaknya dan menyerahkan sebungkus daging kurban.
Rupanya, panitia tersebut sudah memperhatikan gelagat aneh dan raut sedih Miftah yang kehilangan kuponnya. Karena merasa kasihan, ia pun memberikan daging tersebut kepada Miftah.(anf)