PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - ''Ayu.... Yu... Ayu... Apa jawaban nomor 21?''
Begitu ucap Beni dengan suara berbisik takut terdengar pengawas ujian. Ayu duduk berjarak dua meja darinya.
Momen ujian kenaikan kelas itu memang membuat Beni sedikit gugup tidak terlalu percaya diri untuk menjawab soal pilihan ganda. Padahal Beni sudah belajar cukup lama malam harinya.
Beni dan Ayu yang duduk di kelas II SMP swasta tersebut sedang mengikuti ujian penentu kenaikan kelas.
Tak hanya Ayu, Dela juga jadi rujukan Beni mencontek isi jawaban ujian tersebut. Juga Heri. Tiga teman akrabnya itu memberikan jawaban seperti yang diminta Beni. Ada tiga cara atau kode jawaban soal tanpa menimbulkan suara.
Yakni jari telunjuk artinya jawabannya A, jari ibu jari B dan jari tenga C dan jawaban D untuk jari kelingking. Saat Beni minta jawaban maka mereka tinggal menunjukan salah satu jari sebagai jawaban.
Beberapa hari kemudian. Tibalah pembagian rapor di sekolah. Beni dan tiga temannya berhasil dalam ujian dan naik di kelas III SMP. Namun, hasil nilai rangking rapor Beni lebih tinggi dibandingkan ketiga temannya yang diconteknya.
''Alamak....!! Kok kamu bisa rangking empat, Ben? Kamu kan menyontek ke kami,'' ungkap Ayu dan teman-temannya tak percaya. Beni pun hanya tertawa puas.(ilo)