(RIAUPOS.CO) - Mentari bersinar begitu cerah, padahal hari sudah sore persisnya pukul 17.30 WIB. Tentunya suhu udara pun tinggi mencapai 34 derajat. Berhubung pekerjaan rumah sudah rampung, Lulu pun rebahan sambil asik nonton tv. Isinya corona semua. Sedikit kesal namun itulah faktanya. Channel demi channel dipindah agar bisa menghilangkan kesuntukan yang menghantui.
Mendekati Maghrib, sang bunda pulang bersama ayahnya dari tempat kerja. Orangtuanya dokter. Pintu dibuka selebar-selebarnya sehingga tampak sang buah hati hanya bermalas-malasan dengan rebahan dan nonton tv.
Sang bunda kesal bukan kepalang. Mungkin karena pengaruh dari luar juga dengan teriknya matahari dan hal lainnya. Usai mengucapkan salam, Lulu pun langsung di semprot sang ibu dengan omelan. ”Alamak! Anak gadis kerjanya rebahan mulu. Heran. Macem tak ada kerjaan yang bisa dikerjakan kah,” begitulah sambutan bunda pada anaknya.
Belum sempat menjelaskan bahwa pekerjaan telah selesai, bunda menimpali, “nyuci piring kaya mau perang. Nyuci lantai dijedak-jedukin, nguleg bumbu cobeknya mau pecah. Itu kan kerjaan yang bisa kamu buat?!”
Lulu tercengang begitu juga sang ayah. Tidak biasanya sang bunda marah-marah tak jelas begitu.
“Bunda kok marah-marah gitu, kasian si Lulu yang nggak tau apa-apa. Kalau ada masalah kerjaan jangan dilampiaskan ke anak dong,” sebut ayah. ”Iya nih bunda. Heran deh. Pulang malahan marah-marah. Padahal kerjaan dah beres, masak pun sudah. Bawa mandi bun, setannya masih nempel tuh,” ledek Lulu supaya raut bunda terlihat ada senyum.(s)