PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satu gelas besar air teh dibawa Jeck dari dapur. Pepi yang sedari tadi duduk di kursi ruang tamu terlihat sudah tidak sabar lagi untuk segera menyeruput teh yang dibuatkan Jeck itu.
Tapi Pepi memang harus bersabar untuk bisa mencicipi teh buatan teman akrabnya itu. Air teh dalam gelas besar berwarna bening yang dibawa Jeck tersebut masih mengepulkan uap panas.
Setelah asyik mengobrol ke sana kemari, Jeck mempersilakan Pepi untuk meminum tehnya yang sudah tak lagi panas. ''Diminum woi, sudah dingin itu tehnya,'' ucap Jeck di sela obrolan mereka.
Tangan Pepi pun segera meraih gelas yang berisi air teh. Sesaat kemudian diseruputlah air teh itu. Tiba-tiba, air teh yang dikulum di mulutnya itu langsung disemprotkan ke arah depan.
''Alamak....tehnya asin kali, Jeck. Kau sengaja ya mau ngerjain aku,'' semprot Pepi ke Jeck.
''Ah, masa sih asin, Pep? Yang bener kamu?'' tanya Jeck tak percaya.
Ia langsung menyeruput air teh buatan dirinya itu.
Sesaat, air teh itu pun dilepehnya. ''Alamak...! Salah masukin gula aku tadi. Bukan gula tetapi garam,'' kata Jeck dan mereka berdua pun tertawa terbahak-bahak.(ilo)
