PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Petang itu Riski baru sampai di Warung Sini Ngopi bersama temannya. Belum sempat menarik kursi, tiba tiba terdengar suara gedubrak dari tepi jalan lintas Parit Baru-Bungaraya, Kecamatan Siak.
Suara itu berasal dari dua sepeda motor yang bertabrakan meski keduanya satu arah. Satu sepeda motor dinaiki tiga anak remaja. Satu bonceng tiga, satunya sendirian.
Sempat terjadi adu mulut antara korban bonceng tiga dengan seorang warga yang menolong. Karena korban satunya terlihat parah, dengan sejumlah luka di bagian tubuhnya, termasuk pada wajah.
Sempat teriak dan saling tunjuk antara penolong yang bernama Marijan dengan Maemunah yang akrab disapa Mae.
”Dia yang salah, jadi walaupun lebih parah, dia mesti bertanggung jawab,” kata Mae kepada Marijan.
Marijan mengatakan, ”Tolong dulu yang luka parah ini, kasihan dia”.
Namun, Mae tetap bersikukuh, bahwa tanggung jawab ada pada korban yang parah itu.
Tak berselang lama, datang Kang Tami, termasuk dituakan di wilayah itu. Dia bertanya kepada korban yang luka parah, anak siapa dan dari mana.
Ketika korban menjelaskan siapa orangtuanya dan dia dari mana. Kang Tami langsung kaget, karena ia dan mereka yang bertabrakan itu ternyata masih saling bersaudara.
Akhirnya, semua yang luka-luka langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Tidak ada lagi ribut-ribut antar warga yang menolong.
Beberapa hari sebelumnya, disebutkan Riski, terjadi juga kecelakaan di tempat yang sama.
”Memang rawan lakalantas di wilayah itu. Saya berharap warga lebih berhati hati,” ucap Riski.(mng)
