PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Setiap kali sahabatnya berulang tahun, Oim tak pernah ketinggalan memberi mereka kado. Bahkan, Oim sering kali bela-belain untuk memberikan kejutan ulang tahun untuk tiga sahabatnya tersebut.
Kado yang Oim belikan pun biasanya memiliki harga yang cukup mahal. Dengan harapan, ketika ia ulang tahun nanti, ia pun bisa mendapatkan perlakuan yang sama dari para sahabatnya.
Sampai akhirnya, hari ulang tahun Oim tiba. Tepat di pukul 00.00 WIB, ia mengecek notifikasi di handphone-nya. Berharap, sahabatnya mengucapkan ulang tahun kepadanya. Namun, nyatanya, tak ada seorang pun yang mengucapkan selamat kepadanya.
Ia pun melanjutkan tidur. Keesokan harinya, Oim telah mempersiapkan diri untuk kejutan ulang tahun yang. diprediksinya akan diberikan oleh ketiga sahabatnya. Namun, saat bertemu di kampus, ketiga sahabatnya tampak biasa saja. Seolah tak terjadi apa-apa.
"Mungkin mereka pura-pura lupa hari ulang tahun aku. Kayaknya mereka lagi ngerjain aku," gumamnya dalam hati.
Hingga jam istirahat tiba, kejutan dan ucapan yang ia tunggu tak juga didapat. Ia pun mencoba memberikan kode kepada teman-temannya dengan mengunggah status "Happy Birthday to me" di WA-nya.
"Wah kamu ulang tahun ya. Happy birthday, Oim," ucap sahabatnya usai melihat status WA tersebut.
Oim senang. Namun, ia masih menunggu kejutan dari sahabatnya.
Hingga kuliah usai dan berganti malam, satu kejutan kecilpun tak didapatnya. Hingga tengah malam, tak seorang pun sahabatnya memberi surprise dan kado untuknya.
Oim pun menangis dan kecewa. "Alamak...! Ternyata nggak ada yang peduli sama ulang tahun aku," ujarnya pilu.
Ia pun akhirnya menyadari bahwa ekspektasinya terlalu tinggi. "Harusnya aku nggak berharap sama manusia, ya," katanya sambil menangis karena kecewa berat.
Ia pun lanjut tidur. Semenjak itu, ia mengurangi kedekatan dengan ketiga sahabatnya tersebut.(azr)