RIAUPOS.CO - Saat itu, Iwan dan Joni dengan percaya diri mengetuk rumah yang ada di Jalan Mawar. Dua kali, tiga kali ketukan pintu rumah tersebut tak juga kunjung dibuka.
“Jon, ini rumah bener gak sih? Kok gak ada sahutan juga dari tadi kita ketok-ketok,” ucap Iwan yang mulai panik sedari tadi mengetuk pintu berwarna gelap tersebut.
Siang itu, Iwan dan Joni ingin menyambangi rumah seorang cewek yang mereka kenal lewat kanal salah satu medsos Facebook. Sudah ada janjian beberapa jam sebelumnya, antara cewek yang baru dikenal itu dengan mereka berdua.
Kepada Iwan dan Joni, cewek itu mengaku tinggal di Jalan Pandan. Itu berada tidak jauh dari rumah mereka berdua di kampungnya tersebut. Nama cewek itu Putri sesuai pada statusnya. Sesaat kemudian, terdengar oleh mereka langkah kaki dari dalam rumah yang mereka ketuk itu.
“Ada apa? Ngapain kalian berisik sekali ketuk-ketuk pintu terus. Sudah bosan hidup kalian? Mau saya tempeleng,” ungkap pria berkulit hitam kepada Iwan dan Joni yang mematung itu karena yang keluar dari rumah itu bukannya cewek cantik, justru manusia menyeramkan.
“Maaf Pak, salah rumah kami. Kami mau bertemu teman kami tadi. Rupanya salah rumah kayaknya,” ucap Iwan mengambil langkah sambil mengeloyor pergi.
Sebenarnya, Iwan sedang dikerjain Tio. Tio sengaja membuat akun FB palsu dan mengajak berteman di FB. Selanjutnya berdialog panjang dan mengajak janjian ketemuan. Yang ternyata alamat rumah yang diberikan itu palsu. Warga sekitar itu tahu semua kalau pria kekar berkulit hitam itu preman setempat. Iwan pun mengajak Joni teman akrabnya itu.
“Alamak....dikerjain kamu Wan, jangan-jangan cewek yang kamu kenal di FB itu palsu. Bukannya cewek tetapi preman yang keluar,” ujar Joni cengengesan.(ilo)
