PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tesa tengah berbelanja di pusat perbelanjaan bersama temannya, Dina. Mereka makan siang dan ngopi bareng.
Setelah itu, keduanya jalan-jalan sambil melihat-lihat toko yang ada di mal tersebut. Tesa pun akhirnya masuk ke toko buku untuk membeli sebuah pensil untuk keperluan sekolah.
Harga pensil itu Rp3.500.
Namun, karena tak ada uang kecil, Tesa akhirnya membayar dengan uang pecahan Rp100 ribu. Kasir pun kemudian memberikan uang kembalian kepada Tesa.
Tesa yang buru-buru karena hendak lanjut nonton bioskop dengan Dina pun tak mengecek ulang kembalian tersebut. Sampai ketika ke luar dari toko, ia baru menyadari bahwa uang kembaliannya kurang dari seharusnya ia terima.
Ia tak melihat ada pecahan Rp50 ribu, melainkan hanya uang pecahan Rp2.000 1 lembar, Rp20.000 2 lembar, Rp5.000 1 lembar, dan Rp500.
Ia pun kembali ke kasir toko untuk menanyakan. Kasir tak langsung percaya. Akhirnya dilihatlah CCTV dan ternyata benar, bahwa kasir kurang memberikan kembalian.
”Alamak...! Aku kira uang Rp2 ribu baru ini uang Rp50 ribu. Mirip warnanya, maaf ya, Kak,” ujar kasir kepada Tesa.
Kasir itu pun memberikan uang Rp50 ribu kepada Tesa. ”Iya gak apa-apa, Mba. Memang mirip. Kalau nggak teliti tadi saya juga nggak sadar,” jawab Tesa.(azr)
