PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Suatu hari Lia pergi menginap di rumah sahabatnya. Karena ia tinggal sendirian dalam satu kamar di rumah kos, ia pun mengunci rapat-rapat untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
Keesokan harinya, Lia pulang ke kosnya. Namun saat hendak masuk ke dalam kamarnya, ia tidak menemukan kunci pintu. Ia mengobrak-abrik isi tasnya untuk menemukan kunci, meskipun hasilnya nihil.
Ia pun berinisiatif menelepon sahabatnya. Ia berpikir bisa jadi kunci tertinggal saat ia menginap. Kendati demikian, sahabat Lia mengaku tidak menemukan kunci Lia di rumahnya.
Pintu kamar Lia terbuat dari triplek yang disulap kenjadi pintu. Gagangnya pun sudah hampir rusak, namun tetap dapat mengunci pintu dengan baik. Lia berpikir pintunya yang rapuh tersebut akan mudah didobrak jika ia berusaha.
Akhirnya ia pun mendobrak pintu. Sekali, dua kali, hingga beberapa kali Lia mendobrak menggunakan badannya, menendangnya namun tak membuahkan hasil.
"Alamak...!! Sudah kunci hilang, bahu sakit, kaki linu, masih tak kebuka juga pintunya,"ujarnya kesal.
Karena lelah, ia pun memutuskan untuk mendatangi tukang kunci terdekat.(anf)