RIAUPOS.CO - Selama beberapa hari memasuki bulan suci Ramadan, serta menjalankan puasa di siang hari, Rudi selalu menjadi orang yang paling lupa dengan puasa. Acap kali ia ketahuan oleh sang bunda membuka tudung saji di siang hari, serta makan mie instan di sore hari.
Sang ibunda yang merasa kesal dengan tingkah Rudi kerap menegurnya dan mengingatkan bahwa saat ini masih berada di bulan suci Ramadan sehingga ia diwajibkan untuk tetap menjalankan puasa saat terbit fajar hingga menjelang magrib.
Suatu waktu, Rudi dengan santainya duduk di meja makan sembari menikmati es campur yang dibelinya di salah satu pasar Ramadan. Tiba-tiba sang ibunda datang dari balik pintu dan memarahinya dengan suara yang cukup menggelar.
“Nah kan..nggak puasa lagi. Pasti nggak ingat ya kalau sekarang bulan puasa, jadi wajib hukumnya untuk laki-laki yang sudah baligh berpuasa,” ujar sang ibunda.
Namun Rudi yang merasa tidak bersalah tetap saja menikmati es yang ia miliki itu.
“Ya tahu Mak kalau sekarang bulan puasa. Kan makannya nggak siang. Ini malamlah Mak,” kata Rudi sembari membuka jendela yang ada di samping ruang makan dan menunjuk kondisi gelap gulita di luar rumah. Sang ibunda yang mengetahui kejadian tersebut lantas merasa malu dan bingung, kenapa malah dirinya yang menjadi orang pelupa saat ini.
“Alamak... Iya masih malam. Mak kira siang tadi. Kenapa jadi emak yang pelupa ya sekarang,” celetuk sang ibunda Rudi yang lantas pergi dari dapur.(ayi)
