PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Sudah menjadi peraturan sekolah kalau peserta didik dilarang membawa handphone (HP). Tapi, tetap saja ada anak-anak yang membawa HP dengan sembunyi-sembunyi. Salah satunya Tono.
Waktu itu, guru Tono yang terkenal sangat disiplin sedang mengajar di kelas. Kondisi kelas sangat kondusif.
Kemudian Tono merasakan HP yang ada di kantong celananya bergetar. Takut ketahuan, Tono pun izin keluar kelas.
"Pak, saya izin mau ke toilet," ujar Tono.
"Oh, ya, silahkan," jawab gurunya.
Tono pun langsung bergegas menuju toilet agar bisa mengangkat panggilan masuk.
"Ada apa, Sayang? Kok jam segini ngebel sih?" tanya Tono.
"Nggak, cuma ingin dengar suaramu aja. Oh, ya sekarang lagi pelajaran apa?" jawab pacar Tono.
Tono pun asyik mengobrol dengan pacarnya. Ketika sudah selesai, keluar dari toilet.
Namun betapa kagetnya Tono saat membuka pintu toilet. Di depannya telah berdiri gurunya.
"Eh, ada Pak Guru," ucap Tono kaget.
Tanpa basa-basi, gurunya langsung menyita handpone Tono. Ternyata sejak jam pelajaran tadi, sang guru sudah curiga dan memperhatikan gerak-gerik Tono. Karena itu ia menyusul Tono ke toilet dan mendengarkan pembicaraan Tono.
Ketika Tono kembali ke kelasnya, ia menjadi bahan tertawa’an oleh teman-temannya satu kelas.
Pasalnya, selain handpone-nya disita, Tono juga mendapatkan hukuman yaitu berdiri di depan kelas dengan menggunakan satu kaki sambil memegang telinganya.(dof)