Dalam peringatan HKN itu, Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si mengajak, seluruh masyarakat untuk membiasakan hidup sehat serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti rajin berolahraga, makan sayur dan buah serta cek kesehatan secara rutin. Mengkonsumsi sayur dan buah-buahan serta menjamin makanan yang bergizi dan seimbang bagi ibu hamil dan anak- anak dengan bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Riau. "Pemprov Riau fokus menurunkan angka stunting di Provinsi Riau," imbuh Mimi.
Di Bumi Melayu, lanjut dia, Rokan Hulu (Rohul) dan Kampar merupakan dua Kabupaten dari 160 kabupaten/kota di Indonesia sebagai wilayah prioritas penanganan stunting tahun 2018 dan 2019 yang ditetapkan Tim Nasional Penanggulangan dan Penurunan Kemiskinan (TNP2K). Berdasarkan data nasional angka stunting di Indonesia turun menjadi 27, 67 persen, dari sebelumnya 30,8 persen. Khusus Provinsi Riau sendiri, hasil Riskesdas tahun 2013 dan 2018, juga terdapat penurunan prevalensi stunting pada balita sebesar 9,4 persen. Yakni dari 36,8 persen menjadi 27,4 persen.
"Target RPJMN tahun 2019 adalah menurunnya prevalensi stunting menjadi 28 persen. Dengan demikian Provinsi Riau sudah mencapai target RPJMN yakni di bawah angka 28 persen. Sebagai bentuk keseriusan dalam menangani penurunan angka stunting , Provinsi Riau berkomitmen menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024," sampai Mimi.
Mimi menambahkan, Diskes Provinsi Riau juga melakukan intervensi Stunting di beberapa daerah terpencil di anataranya, di Desa Gajah Bertalut Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. Pada kegiatan itu, ada 120 tenaga kesehatan dan 31 kepala puskesmas memberikan bantuan untuk masyarakat sebagai bukti keseriusan dalam menurunkan angka Stunting di Kabupaten Kampar yang menjadi Lokus Stunting di Tahun 2019.
Tak hanya penurunan angka Stunting, penurunan angka kematian ibu dan anak juga terus di lakukan. Selama tahun 2019 terjadi penurunan angka kematian ibu dan anak dengan dibuktikan berdasarkan data per-Oktober 2019 jumlah kematian ibu sebanyak 105 orang dari 166.100 orang. Sedangkan pada tahun sebelumnya, angka kematian ibu sekitar 109 dari 154.379 orang.
Begitu juga untuk angka kematian bayi, sekitar 73 orang di tahun 2019 dari 190.357 orang berdasarkan data bulan oktober 2019. Pada tahun sebelumnya terdapat sekitar 840 orang jumlah kematian bayi dari 147.625 orang. "Kita juga berkomitmen untuk meningkatkan angka kehidupan, Pemprov Riau melalui Dinas Kesehatan Provinsi Riau terus membangun dan mendorong kesehatan lingkungan melalui program kesehatan masyarakat," jelas Kadiskes Provinsi Riau.
Capaian- capaian program kesehatan ini, sambung dia, didukung dengan sarana prasana serta SDM yang memadai dalam pelayanan kesehatan baik kualitas maupun kuantitas. Sarana dan Prasana itu yakni kualitas Puskesmas maupun RS, sementara dari SDM Kesehatan dilihat dari jumlah serta kebutuhan tenaga kesehatan yang ada di setiap pelayanan kesehatan. “Kita juga memberikan beberapa bantuan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat serta menunjang sarana kesehatan. Seperti alat kesehatan dan mengibahkan ambulance,” tutur Mimi .