DUMAI (RIAUPOS.CO) - Usai melaksanakan Salat Iduladha di halaman kantor Gubernur, Rabu (22/8) pagi, Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman langsung tancap gas menuju Dumai untuk menyerahkan daging hewan kurbannya. Setelah dua tahun terakhir di Bengkalis dan Meranti. Momentum hari raya tahun ini dinilainya sangat berkesan sebagai orang nomor satu di Riau. Karena dapat dimaknai melalui kerja keras bersama dalam membangun Riau.
Andi Rachman (sapaan akrab Gubri) menyerahkan daging kurban di Desa Bumbung Kecamatan Bathin Solapan. Tepatnya di Masjid Jamiatul Muslimin dan Masjid Taufiqiah, Kelurahan Dumai Kota.
Seperti sebelumnya, dia enggan menyebutkan berapa ekor sapi kurban yang dibagikannya secara pribadi dan keluarga di berbagai daerah di Riau. Gubri mengharapkan hewan kurban yang diserahkan bisa membantu masyarakat sekitar untuk menikmati daging sapi di Iduladha tahun ini. Sebagai wujud kebersamaan dalam balutan keihklasan, hari raya kurban memang tepat sebagai momen berbagi antara hubungan sesama manusia.
Gubri yang didampingi rekannya Rizaldy AM Abrus di Kota Dumai mengajak masyarakat terus meneladani sosok Nabi Ibrahim AS yang ikhlas mengorbankan anaknya, Ismail. “Sungguh besar pelajaran yang bisa dipetik untuk kita ikhlas dalam setiap pengorbanan,” kata Gubri.
Menurutnya, Iduladha yang diperingati setahun sekali menjadi bagian dari penguatan kepedulian sosial. “Ya, kurban momentum untuk berbagi kepada sesama,” tambah Gubri.
Sebagai orang nomor satu di Riau dan memasuki akhir masa jabatannya, dia menyadari sebagai pribadi, bukan saja keikhlasan dalam berkurban hewan saja yang bisa diambil, namun jauh lebih besar dari itu.
“Dalam setiap tugas, profesi dan pekerjaan kita memang harus berkurban. Waktu, pikiran, kepentingan pribadi dan kelompok. Dengan mengesampingkan ego, momen kurban juga menjadi wujud nyata kerja bersama saya selama ini dalam membangun,” paparnya.
Karenanya melalui momentum Hari Raya Kurban ini pula, Gubri mengajak seluruh kepala daerah, bupati dan wali kota, unsur pimpinan daerah yang tergabung dalam Forkopimda provinsi dan kabupaten/kota serta seluruh elemen tokoh masyarakat, organisasi dan lainnya agar dapat tetap bergandengan tangan membangun Riau secara lebih merata.
“Sinergi menjadi sebuah hal penting yang harus terlaksana jika kita ingin Riau ini besar kelak,” pesannya.
Pria yang menghabiskan masa kecilnya dengan bolak-balik Pekanbaru-Dumai bersama orangtua itu berkisah perkembangan Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya, telah jauh berbeda dibanding setengah abad silam. Karenanya, dia memastikan setengah abad ke depan juga Riau akan jauh lebih hebat, lebih besar.
“Dan tentu dengan potensi persoalan yang jauh lebih rumit. Saya ingin memancang fondasi kuat agar nanti empat lima puluh tahun ke depan, Riau ini menjadi salah satu provinsi kuat, hebat dengan segala potensi SDM-nya,” papar Andi Rachman.
Memang SDM menjadi atensi besar pria yang mendapat gelar master (S2) dari Amerika Serikat ini. Selain peningkatan infrastruktur dengan membangun hampir 60 jembatan selama empat tahun memimpin, ribuan kilometer jalan telah menerobos seluruh daerah perbatasan sehingga tidak ada lagi isolasi daerah.
Sektor kesehatan juga jadi perhatian serius dalam peningkatan fasilitas layanan kesehatan hingga puskesmas. Begitu pula pendidikan yang selalu mendapat porsi lebih dalam setiap tahun anggaran.
“Semua yang kita lakukan tak terlepas dari upaya menyiapkan SDM yang lebih mumpuni dan mampu bersaing dengan dunia yang semakin terbuka lebar,” tegasnya.
Hal inilah yang menurutnya harus menjadi atensi seluruh pihak di Riau agar dapat tetap dilanjutkan. Utamanya pengambil kebijakan seperti dirinya, dan sangat bisa dilakukan melalui kerja keras, kerja cerdas dan kerja bersama melalui sinergi tanpa batas. Juga tentu dengan memaknai seperti cara berkurban hewan saat Iduladha. Seperti berkurbannya Nabi Ibrahim AS.(egp/adv)