RIAUPOS.CO - Secara makro, pertumbuhan ekonomi Riau mulai menurun dari 5,5 persen 2011 jadi 3,7 persen 2012 hingga 2,4 pada 2013. Kecenderungan penurunan ini sampai titik nadir pada 2015. Setelah itu Pemprov mulai melakukan langkah antisipasi sehingga sejak saat itu sampai sekarang menunjukkan tren terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau 2017 pada angka 2,71 persen dan tahun ini ditargetkan 3,73 persen.
Dalam upaya peningkatan pembangunan di seluruh Riau, pemprov berupaya membagi pagu anggaran APBD provinsi ke seluruh kabupaten/kota. Sejauh mana capaian yang sudah diraih sepanjang 2014-2017, Riau Pos berkesempatan berbincang dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau H Rahmad Rahim di kantornya. Didampingi sekretaris dan jajaran kepala bidang, guna mengetahui berbagai peningkatan yang telah dicapai.
Bappeda Provinsi Riau yang tahun ini masuk 10 besar nomimator terbaik perencana pembangunan daerah tingkat nasional. Sampai saat ini telah memasuki tahap tiga sebagai bagian terakhir penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD). Ekspos dilakukan di kantor Bappenas Jakarta 17 April kemarin. Ini menjadi kali ketiga Bappeda Riau masuk sebagai nominator perencanaan terbaik dari seluruh provinsi di tanah air.
Mengawali pembahasan perihal capaian kinerja Pemprov Riau, menurut Rahmad Rahim hampir seluruh daerah penghasil migas dan sawiit pada 2014/2015 mengalami kontraksi. Di mana semua daerah ini sejak 2012 pertumbuhan tren ekonomi yang terus menurun.
Seperti apa kondisi perekonomian Riau?
Harga migas, lifting minyak dan harga sawit yang turun, merupakan penentu utama penurunan pertumbuhan ekonomi Riau pada 2015 merupakan titik nadirnya. Hal ini juga diperparah dengan persoalan asap yang mendera Riau di saat yang bersamaan. Tapi kami tetap optimis dengan tren pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2016-2017).
Langkah antisipasi?
Gubernur Riau sejak 2016 melakukan switching (pergeseran) fokus sektor pembangunan ke sektor pariwisata berbasis budaya. 2016/2017 perhatian Pemprov Riau untuk wilayah pesisir ditujukan ke pengembangan sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan.
Riau mempunyai potensi garis pantai 2.713 KM dan hal ini belum tergarap secara maksimal. Kami yakin dengan fokus pada sektor-sektor ini, pendapatan daerah faktor kesejahteraan masyarakat dan daya saing masyarakat terhadap pengaruh ekonomi global akan meningkat.