Humas Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru DR Harun S SH MH menyatakan saat ini data dari istri yang mengajukan perceraian atau disebut cerai gugat memang lebih banyak dari suami yang menceraikan istrinya atau cerai talak. Hal tersebut terjadi karena berkurangnya penghargaan istri terhadap suami. Kondisi tersebut menyebabkan suami mencari hiburan diluar agar bisa merasa terlayani atau diperlakukan lebih baik. ‘’Ada perempuan yang mempunyai penghasilan lalu penghargaan terhadap suami jadi berkurang. Lambat laun suami mencari hiburan diluar. Akhirnya ada orang ketiga. Timbul kecemburuan, permasalahan, ketidakharmonisan,’’ sebut Harun.
Sebab lainnya, lanjut dia, berkurangnya nilai kewajiban suami untuk bertanggungjawab dan memberikan nafkah kepada keluarga sehingga memicu keretakan rumah tangga. ‘’Perselingkuhan yang dilakukan laki-laki lebih banyak sehingga terjadi cekcok, curiga, tuduh-menuduh ada wanita lain dan ada pria lain,’’ kata Harun.
Cerai talak juga sedikit karena kebanyakan laki-laki mempelajari proses perceraian yang merugikan dirinya. ‘’Suami ini kan semakin pintar. Kalau cerai talak itu akan merugikan suami. Suami harus membayar banyak biaya, seperti uang Mut’ah atau hiburan bagi perempuan yang diceraikannya. Karena dulu saat menikahi, mereka juga membayar mahar,’’ kata Harun.
Tidak hanya itu saja, suami juga harus membayar nafkah idah, biaya hidup perempuan yang ditinggalkannya selama tiga bulan setelah bercerai. ‘’Suami harus mengeluarkan nafkah idah, juga nafkah ketinggalan. Misalnya selama proses perceraian mereka sudah pisah rumah bertahun-tahun. Selama pisah rumah itu nafkahnya harus dibayarkan juga. Jadi karena alasan banyak biaya yang harus dikeluarkan suami yang menceraikan istrinya ini, maka cerai gugat tidak dilakukan. Para suami ini membiarkan saja mereka digugat,’’ kata Harun.
Sementara, bagi perempuan yang bekerja atau PNS, daripada menunggu belama-lama tanpa ada kejelasan kondisi rumah tangga yang semakin kacau, memilih untuk segera menyelesaikan permasalahan. ‘’Makanya banyak PNS perempuan, guru perempuan yang menggugat cerai suaminya. Karena mereka mau kejelasan,’’ kata Harun.