KORUPSI JIWASRAYA

SBY: Jokowi Tak Ingin Negeri Ini Menyimpan Banyak Bom Waktu

Advertorial | Selasa, 28 Januari 2020 - 06:15 WIB

SBY: Jokowi Tak Ingin Negeri Ini Menyimpan Banyak Bom Waktu
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku yakin Presiden Jokowi ingin kasus penyimpangan-penyimpangan di Jiwasraya bisa diungkap semuanya. (DERY RIDWANSAH/JAWAPOS.COM)

Apalagi, korban Jiwasraya juga berasal dari negara lain (Korea Selatan) sebanyak 474 nasabah dengan nilai 574 miliar rupiah. Kalau tidak ada jaminan yang pasti, dikhawatirkan akan mengurangi kepercayaan para nasabah asuransi di Indonesia secara keseluruhan.

"Ini tentu merusak kepercayaan pasar, baik domestik mupun internasional, terhadap sistem dan pengelolaan keuangan di negeri kita," paparnya.

Harus segera diungkap, apakah memang ada kaitan dan kesamaan modus kejahatan yang terjadi di Jiwasraya dengan BUMN-BUMN yang lain. Kalau memang tidak ada atau tidak ditemukan maka bisa menghela napas dengan lega.

Namun, kalau ada krisis, ini tentu bisa menjadi sangat serius. Karena sangat mungkin keseluruhan penyimpangan ini merupakan kejahatan yang terorganisasi (organized crime) yang bekerja di belakangnya.

"Kalau mimpi buruk ini adalah kenyataannya, memang negara harus melakukan "bersih-bersih" secara total," tuturnya.

Solusi ke depan harus dilakukan menurut SBY, adanya pemberian sanksi hukum kepada para pelakunya. Ke depan harus ditingkatkan kepatuhan kepada undang-undang, sistem dan aturan yang jauh lebih baik, serta pengawasan yang lebih seksama dari otoritas jasa keuangan, parlemen dan pemerintah terhadap jajaran BUMN.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook