KABUPATEN SIAK

MTQ Bukan Semata Ajang Kompetisi

Advertorial | Rabu, 06 September 2017 - 10:48 WIB

MTQ Bukan Semata Ajang Kompetisi
SALAMI HAKIM: Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menyalami para dewan hakim MTQ ke-17 Siak di Siak Sriin­drapura, Senin (4/9/2017).

(RIAUPOS.CO) - Pembukaan MTQ ke-17 tingkat Kabupaten Siak berlangsung meriah, Senin (4/9) malam. Ribuan masyarakat Siak tumpah ruah di halaman Islamic Center, tepat di sisi Timur Jembatan Tengku Agung Sulatanah Latifah. Sejak acara dibuka pada pukul 20.00 WIB, ribuan pasang mata tertuju pada astaka yang berdiri megah. Persembahan tari, hadroh dan lantunan ayat suci seolah membius mereka untuk tidak beranjak.  

Bupati Siak H Syamsuar sesaat sebelum memukul beduk tanda dimulainya gelaran tersebut berpesan agar MTQ tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata. Lebih dari pada itu bupati berharap nilai-nilai Alquran di dalamnya dapat diilhami, sehingga dari Siak akan lahir generasi qurani.  

‘’Saya berharap ini tidak menjadi ajang kompetisi saja, seremonial saja, tapi dengan kegiatan ini mari kita ilhami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, itu yang terpenting,” ujar Syamsuar.  

MTQ kata Syamsuar, adalah ajang untuk mensyiarkan Islam. Untuk itu dalam melaksanakan semua pihak harus dengan suka cita. Dengan begitu kecintaan terhadap Alquran akan terus terpelihara, sehingga semakin bersemangat mempelajari dan menjadikannya pedoman, serta mensyiarkannya dalam kehidupan sehari-hari.

‘’Khairukum man ta’allamal qur’an, wa ‘allamahu, sebaik-baik orang di antara kamu, adalah orang yang mempelajari Alquran dan kemudian mengajarkannya,’’ ujar Syamsuar mengutip Hadist Nabi.  

Pemkab Siak kata dia terus berupaya membina generasi muda harapan bangsa untuk menjadi penghafal Quran. Saat ini ikhtiar itu telah membuahkan hasil, berdasarkan data dari Kementerian Agama Kabupaten Siak tahun 2017, jumlah peserta didik pada lembaga tahfizh di Kabupaten Siak, baik yang tengah menimba ilmu pada pondok pesantren tahfizh dan rumah tahfiz, maupun di madrasah-madrasah yang ada di Kabupaten Siak, jumlahnya saat ini telah mencapai lebih dari 700 orang. Jumlah ini belum termasuk putra-putri Kabupaten Siak yang disekolahkan di luar daerah. Di mana menurut catatan yang ada, selama periode tiga tahun terakhir ini jumlahnya hampir mencapai 300 orang.

Dari keseluruhan jumlah pelajar yang menuntut ilmu di dalam dan luar daerah tersebut, semuanya adalah anak-anak para penghafal Quran, baik yang baru memulai dengan 1-5 juz hafalan, maupun yang sedang menyelesaikan 10, 20 dan 30 juz.

‘’Kemajuan yang telah kita raih dalam upaya membina generasi Qurani tersebut, merupakan bagian dari program 1.000 hafidz yang telah kita canangkan beberapa tahun terakhir. Karena itu Pemerintah Kabupaten Siak akan terus melakukan berbagai upaya untuk memberikan dorongan dan memfasilitasi agar anak-anak dan generasi muda di Negeri Istana ini mendapatkan kesempatan emas untuk belajar Alquran di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan Alquran ternama di luar negeri.

Kepada anak-anak Siak, janganlah yang didik di sini, kemudian pada acara MTQ mewakili daerah lain. Ini tidak boleh Alquran jangan diukur dengan materi.

Kalau kalian semua didik, diajarkan di sini, jangan lantas tergiur uang kemudian mewakili daerah lain. Banggalah mewakili kampung sendiri,” pungkasnya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook