(RIAUPOS.CO) - Dengan Berat badan 65 kilogram dan tinggi 150an cm, Yesi Susanti terlihat gempal. Wanita yang akrab disapa Eci ini sampai sering di-bully dan diejek gendut. Teman-teman dan keluarga selalu menyentil tubuh gempalnya setiap kali bertemu.
Cemoohan itulah yang akhirnya membuat wanita kelahiran Pekanbaru 16 april 1990 ini ingin berubah. Eci bertekad untuk menurunkan berat badan. Tapi, kala itu ia masih bingung bagaimana caranya. Sampai akhirnya ada salah seorang teman yang mengarahkannya untuk ngegym demi melunturkan lemak-lemak ditubuhnya tersebut.
“Awalnya ragu juga mau ngegym. Karena selama ini yang aku tahu gym itu kan identik untuk cowok. Terus kalau ngegym nanti badan jadi berotot. Tapi, karena niat untuk turun berat badan sudah mendidih, jadi pada awal 2016 lalu, aku putuskan untuk gym. Karena beginer, aku memilih untuk menggunakan jasa trainer untuk mengarahkan gymku,” ujarnya sembari mengenang masa lalu.
Tiga hari pertama dirinya ngegym, Eci merasa super lelah. Untuk pipis pun ia tidak bisa. Sekujur tubuh terasa begitu sakit jika digerakkan. Lagi-lagi, ia diolok-olok oleh keluarga dan rekan. Banyak yang menyepelekan usahanya dan mengatakan bahwa Eci tak akan bisa. “Sudah. Terima saja. Percuma usaha sampai ngegym segala. Yang ada malah sakit,” ujarnya menirukan tanggapan dari kakaknya.
Tapi, Eci tidak gentar sedikitpun. Latihan empat kali dalam sepekan ia lahap tanpa bolong. Makanan lezat berminyak dan mengandung pemanis, terpaksa ia jauhi. Ia hanya mengkonsumsi buah, sayur dan makan satu kali sehari. Namun ia memastikan bahwa kalori yang masuk dalam tubuhnya selalu tercukupi.