(RIAUPOS.CO) - Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian (Kasubbid Yanmed Dokpol) RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto memastikan penemuan mayat perempuan yang di gorong-gorong air Jalan Tuanku Tambusai Ujung Kota Pekanbaru Rabu (1/5), dengan kondisi membusuk serta bagian tubuh terpisah bukan korban mutilasi.
“Hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, terpisahnya kaki perempuan tanpa identitas itu, bukan karena dimutilasi, tapi karena pembusukan. Karena tidak ada tanda-tanda luka yang mengarah akibat mutilasi, tapi ada proses pembusukan daerah paha,” ungkapnya.
Lanjut Suprianto, korban diperkirakan meninggal sebulan yang lalu. Dengan begitu tubuh korban mengalami proses pembusukan hingga ada semacam binatang pengerat yang menggigit di bagian paha kiri korban yang menyebabkan kakinya terpisah.
Sementara itu, dari hasil penyelidikan tim forensik juga menemukan adanya beberapa luka di bagian dada, perut dan paha yang diakibatkan benda tajam dan tumpul. Selain itu, luka jerat tali plastik di leher korban diduga untuk menenggelamkannya.
“Penyebab meninggalnya akibat kekerasan benda tajam di tubuhnya. Untuk tali yang dijerat di lehernya bisa sebelum dan setelah (meninggal, red). Di leher ada kekerasan tumpul, tidak tahu akibat jeratan atau cekikan. Yang jelas kalau kekerasan dilakukan sebelum meninggal,” pungkas Supriyanto.