NEW YORK (RIAUPOS.CO) - CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa pesaing terbesar pembuat mobil listrik akan datang dari Cina, bukan Amerika Serikat. Menurut Elon, pembuat kendaraan listrik dari Cina dinilai bekerja paling keras dan paling cerdas, sehingga menjadi pesaing utama Tesla.
“Jika saya menebak, mungkin beberapa perusahaan dari Tiongkok adalah yang paling mungkin berada di urutan kedua setelah Tesla,” seperti dikutip dari Carbuzz, Minggu (29/1).
Dalam sebuah konferensi bersama analis industri, Elon Musk mengatakan pembuat mobil Cina agresif menuju elektrifikasi dan pengembangan teknologi terkait. Adapun beberapa pembuat mobil Tiongkok, antara lain termasuk Xpeng, Aito, dan BYD.
BYD bahkan merupakan merek EV terbesar di Tiongkok yang terjual lebih banyak dari Tesla tahun lalu. Jumlah tersebut dihitung dari penjualan plug-in hybrid dengan kendaraan listrik. Produsen mobil itu bahkan berencana menjual mobil di AS, tetapi menghentikan rencananya karena beberapa alasan.
Menurut Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok, EV Tiongkok terjual 5,67 juta EV dan plug-in pada tahun 2022. Sementara di AS, hanya 918.464 plug-in yang terjual tahun lalu. Ketergantungan Tesla pada Tiongkok sangat jelas, ia memproduksi lebih dari 710.000 kendaraan di Shanghai Gigafactory tahun lalu, yang berarti sekitar 52 persen dari output globalnya. Dengan asumsi tidak ada gangguan besar terkait pandemi pada 2023, Musk percaya output global Tesla dapat mencapai 2 juta kendaraan.
Sementara itu, produsen mobil Amerika akhirnya mendekati titik produksi EV yang konsisten dan massal, tetapi butuh beberapa tahun untuk mengejar ketinggalan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman