BEBERAPA orang sebelumnya percaya manfaat pare bisa menjadi obat bagi pasien diabetes. Sekarang, penelitian baru pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak pare dapat membantu melawan kanker.
Baru-baru ini, Peneliti Prof Ratna Ray dari Saint Louis University di Missouri dan rekan-rekannya mengungkapkan penemuan yang menarik terkait pare.
Dalam percobaan menggunakan model tikus, ekstrak pare efektif dalam mencegah tumor kanker atau sel kanker tumbuh dan menyebar.
Para peneliti melaporkan temuan mereka dalam makalah studi yang sekarang muncul di jurnal Cell Communication and Signaling.
Prof Ray penasaran apakah tanaman itu juga mengandung khasiat efektif untuk perawatan antikanker.
Dia dan rekan-rekannya memutuskan untuk menguji ini dalam studi pendahuluan dengan menggunakan ekstrak pare pada berbagai jenis sel kanker termasuk payudara, prostat, dan sel kanker kepala serta leher.Tes laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak pare menghentikan sel-sel dari replikasi. Sehingga pare dianggap efektif dalam mencegah penyebaran kanker.
Bahkan, didapatkan dalam percobaan lebih lanjut menggunakan model tikus, pare mampu mengurangi kejadian kanker lidah.
Peneliti melihat bahwa ekstrak pare berinteraksi dengan molekul yang memungkinkan glukosa (gula sederhana) dan lemak, yang diketahui sebagai pemicu sel-sel kanker. Adanya interaksi tersebut, ekstrak pare menghentikan pertumbuhan tumor kanker.
"Semua studi model hewan yang telah kami lakukan memberi kami hasil yang sama, pengurangan risiko kanker sekitar 50 persen," kata Prof Ray seperti dilansir dari Medical News Today, Senin (20/1/2020).
Masih belum jelas apakah pare akan memiliki efek yang sama pada manusia. Sehingga, ke depannya, penelitian pada manusia harus dilakukan.
"Langkah kami selanjutnya adalah melakukan studi percontohan pada penderita kanker untuk melihat apakah pare memiliki manfaat klinis dan merupakan terapi tambahan yang menjanjikan untuk perawatan saat ini," tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi