JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Nikuba Aryanto Misel sampai saat ini masih jadi perdebatan dan pro kontra. Bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Salah satunya yang ikut mengomentari Nikuba Aryanto Misel adalah orang terkaya di dunia, Elon Musk.
Dalam pernyataannya, Elon Musk tetap berpegang pada keraguannya terhadap teknologi pengubah air jadi hidrogen ciptaan Aryanto Misel itu. Menurut CEO Tesla itu, Nikuba Artanto Misel adalah hal yang tidak masuk akal.
Sementara, Aryanto sendiri mengklaim bahwa Nikuba merupakan teknologi reaktor hidrogen yang mampu mengubah air menjadi hidrogen. Hidrogen itulah yang kemudian menjadi bahan bakar kendaraan bermotor, menggantikan bahan bakar minyak (BBM) yang berasal dari fosil.
Di sisi lain, Aryanto sangat percaya diri dengan temuannya itu. Bahkan pria asal Cirebon, Jawa Barat, ini mematok harga Rp 15 miliar untuk hak cipta Nikuba. Aryanto sendiri menyatakan bahkan tidak menyesal jika suatu saat Nikuba dibeli atau dimiliki bangsa lain sekalipun.
Asalkan dirinya mendapatkan uang sesuai harga yang ia patok untuk digunakan sebagai biaya melakuan riset lagi. Aryanto juga pernah mengungkap ada ketertarikan Ferrari dan Lamborghini pada Nikuba.
Dia bahkan sampai diundang ke Italia untuk mempresentasikan langsung di hadapan para insinyur perusahaan produsen supercar itu. Namun pada akhirnya, harapan bahwa Nikuba dibeli seharga Rp 15 miliar pun tidak terwujud.
Sebab saat ke Italia, baik Ferrari maupun Lamborghini sama sekali tidak menyinggung soal 'pembelian' atau kompensasi hak cipta Nikuba. Yang malah terjadi adalah, Aryanto diminta membongkar dan memperbaiki 'Nikuba' buatan Rumania.
Hal itu membuat Aryanto Misel kecewa berat. Akhirnya, setelah 17 hari di Italia, Aryanto memilih pulang dan kembali ke Indonesia. Nikuba Aryanto Misel ini sendiri sejatinya memang sudah ramai dan viral di media sosial sejak setahun lalu, tepatnya pada 2022.
Akan tetapi teknologi yang diklaim Aryanto bisa menggantikan BBM kendaraan bermotor itu sudah dikembangkan sejak 5 tahun lalu. Sebelum ramai dan viral, Elon Musk ternyata sudah mengomentari Nikuba Eryanto Misel pada Juni 2020 lalu.
Menurut pemilik Space X itu, teknologi mengubah air jadi energi untuk bahan bakar mesin kendaraan adalah hal sesuatu hal yang konyol. Pernyataan Elon Musk ini pernah diungkap melalui akun Twitter pribadinya.
"Menjual hidrogen itu bodoh dan tidak masuk akal," tulis Elon Musk dikutip Pojoksatu.id (Jawa Pos Group) dari akun Twitterya, Minggu (16/7).
Elon Musk menjelaskan, bahwa sifat hidrogen jauh berbeda dengan bahan bakar seperti dari energi fosil. Begitu pun dengan beberapa sumber tenaga listrik terbarukan.
"Butuh proses yang panjang dan sangat rumit untuk mengubah hidrogen dari air, sebelum dijadikan bahan bakar," jelasnya.
Selain itu, mengubah air menjadi hidrogen juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Itu lantaran harus memisahkan oksigen pada air.
"Untuk mendapatkan hidrogen, Anda harus memisahkannya dari air dengan cara elektrolisis atau pemecahan hidrokarbon," papar Musk.
Cuitan senada juga pernah dilontarkan pemilik platform Twitter itu, juga di akun Twitter pribadinya.
Dia menyebut bahwa menjadikan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan adalah sebuah hal yang bodoh. Pernyataan Musk itu mengacu pada pernyataan eks pimpinan Volks Wagon, Herbert Diess.
"Dies benar. Hidrogen adalah bentuk penyimpanan energi yang sangat bodoh untuk mobil," kata Elon Musk.
Musk menyatakan hidrogen juga sangat tidak layak dipertimbangkan jadi bahan bakar roket angkasa.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman