NEW DELHI (RIAUPOS.CO) – Teknologi di tangan orang yang salah bisa jadi bencana. Salah satunya, drone. Pesawat nirawak itu dijadikan alat untuk mengirimkan paket ilegal. Misalnya, heroin, opium dan senjata api, termasuk pistol dan senapan serbu.
Pasukan Keamanan Perbatasan (BSF) India menyebutkan bahwa drone-drone itu berasal dari Pakistan. ’’Apa pun yang tidak memiliki izin masuk yang sah ke India merupakan tantangan keamanan bagi kami,’’ ujar Inspektur Jenderal BSF di Punjab Atul Fulzele seperti dikutip The Guardian.
’’Kami harus sangat waspada,’’ tambahnya.
Fulzele mengatakan bahwa BSF sedang berjuang melawan ancaman kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sepanjang 2023, mereka telah berhasil melumpuhkan 90 drone yang dikirim dari Pakistan. Itu merupakan rekor tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Setiap bulan, jumlah drone ilegal yang masuk terus bertambah.
Drone yang dipakai para penyelundup itu dikenal sebagai hexacopters. Ia memiliki lebar hingga 8 kaki dan dilengkapi kamera resolusi tinggi. Drone tersebut mampu menempuh jarak 12 kilometer di dalam perbatasan India. Narkoba yang dibawa dimasukkan kotak, karung kecil, atau botol soda.
Namun, tidak semua drone berhasil dilumpuhkan. Beberapa berhasil lolos. Hal itu memicu krisis narkoba di negara bagian Punjab yang berbatasan langsung dengan Pakistan. Narkoba yang dikirim itu ditengarai diproduksi di Afghanistan. Ia dikirim ke Pakistan terlebih dahulu sebelum diseberangkan lewat teknologi terbang itu.(sha/bay/jpg)