WABAH VIRUS KORONA

Ferrari Berhenti Produksi hingga 27 Maret

Teknologi | Selasa, 17 Maret 2020 - 04:37 WIB

Ferrari Berhenti Produksi hingga 27 Maret
Pabrik mobil Ferrari di Italia. (AUTOCAR)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Italia masuk menjadi salah satu negara terparah terimbas virus corona baru atau Covid-19 di luar Cina. Itu membuat Ferrari mengambil langkah penghentian produksi mobil sementara.

Diwartakan Bloomberg dan dikutip JawaPos.com pada Senin (16/3), Ferrari akan menghentikan produksi di fasilitas produksi Maranello dan Modena, Italia, hingga 27 Maret mendatang karena dampak yang semakin besar dari coronavirus.


Keputusan yang diambil Ferrari untuk menghentikan sementara proses produksinya mengikuti langkah Lamborghini yang berencana untuk tutup juga hingga 25 Maret. Ferrari berencana untuk melanjutkan produksi dalam dua pekan setelahnya jika situasinya kembali normal.

Ferrari menjelaskan kepada Bloomberg bahwa mereka mulai mengalami dampak coronavirus pada rantai pasokannya. Sebab barang-barang dari seluruh dunia menjadi semakin sulit untuk diperoleh.

Jeda dalam produksi ini akan memungkinkan pemasok untuk mengejar kebutuhan Ferrari sambil menjaga karyawan tetap aman dari infeksi virus. Keputusan untuk menghentikan produksi di pabrik Ferrari tentu bukan keputusan yang mudah.

Dalam lingkungan produksi volume rendah untuk barang-barang rekayasa tinggi, setiap detiknya diperhitungkan, dan hilangnya dua pekan akan sulit untuk pulih dari segi keuangan. Dengan penelitian komprehensif dan aspirasi pengembangan Ferrari, ditambah daftar tunggu pelanggan di seluruh dunia, hanya situasi sangat serius yang dapat menyebabkan perusahaan tutup untuk waktu yang lama.

Ferrari juga berada di tengah-tengah penundaan musim F1 2020 dengan pembatalan Grand Prix Australia menit terakhir yang dijadwalkan untuk akhir pekan ini.

Selama penundaan, semua tim akan terus mengembangkan mobil mereka, yang berarti Ferrari tidak mampu memperlambat pengembangan untuk tetap kompetitif. Sementara untuk penutupan, Ferrari akan terus membayar semua pekerjanya dan berencana untuk memulai kembali dengan baik akhir bulan ini.

Hanya waktu yang akan menentukan apakah iklim siap untuk bekerja untuk dilanjutkan dalam dua pekan atau jika penundaan akan diperpanjang.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook