KIPRAH KOMUNITAS ANIMATION RESEARCH TEAM

Angkat Cerita Putri Kaca Mayang ke Animasi 4D

Teknologi | Sabtu, 09 Maret 2019 - 12:31 WIB

Angkat Cerita Putri Kaca Mayang ke Animasi 4D
ANIMASI 4D: Tampilan karakter animasi 4D Putri Kaca Mayang dilihat dari gawai. Karakter muncul ketika kamera ponsel diarahkan ke buku cerita. (KOMUNITAS ANIMATION RESEARCH TEAM FOR RIAU POS)

Memanfaatkan teknologi empat dimensi (4D), Komunitas Animation Research Team berhasil membuat animasi cerita rakyat Melayu, Putri Kaca Mayang.

Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru

Baca Juga :Beta Terbaru WhatsApp Mulai Memperkenalkan Fitur Avatar Animasi

RIAUPOS.CO - Berawal dari kekhawatiran makin tergerusnya nilai-nilai budaya Melayu di kalangan anak-anak Riau, Rahmat Rizal Andhi ST MT (35) berpikir untuk memanfaatkan teknologi terbaru sebagai wadah memperkenalkan budaya Melayu ke generasi muda.

Bersama Komunitas Animation Research Team yang dibimbingnya, sebuah animasi 4D Putri Kacaya Mayang berhasil dibuat.

Komunitas Animation Research Team adalah kumpulan dari mahasiswa Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau. Mereka dibimbing oleh dosen animasi, Rahmat Rizal Andhi ST MT (35) yang pernah menempuh pendidikan digital media dan game jebolah Institut Teknologi Bandung (ITB). Animasi 4D yang mereka kembangkan mengangkat cerita rakyat Melayu, Putri Kaca Mayang. Rahmat menuturkan, ia mengambil kisah rakyat karena kekhawatirannya tentang budaya Melayu yang tergerus oleh zaman dan teknologi mutakhir. Ia ingin teknologi terbaru justru menjadi wadah untuk kiprah cerita-cerita rakyat.

“Saya melihat anak-anak sekarang dari Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) yang dipegang HP terus, daripada dibuat main yang tidak-tidak lebih baik buat belajar sejarah juga,” kata Rahmat saat dijumpai di Jalan Asta Karya Pekanbaru, Selasa (5/3).

Rahmat menjelaskan, animasi ini dikembangkan dalam bentuk buku dengan menggunakan gawai serta aplikasi tertentu. Ketika gawai kamera diarahkan ke buku, maka akan mucul karakter bergerak yang berbicara juga bercerita.

“Kalau Putri Kaca Mayang ini, pakai aplikasi Putri Kaca Mayang 4D. Bisa di-download di Playstore,” tuturnya.

Perlu waktu 4-6 bulan untuk menyelesaikan kisah Putri Kaca Mayang. Rahmat mengaku, selain terkendala dana ia juga terkendala oleh sumber daya manusia. “Dana itu kendala yang paling besar, selain itu kami cuma delapan orang yang mengembangkannya,” katanya.

Cerita Putri Kaca Mayang adalah cerita rakyat Riau yang berasal dari Kabupaten Siak. Menceritakan tentang asal-usul Kota Pekanbaru. Untuk mendapatkan cerita Putri Kaca Mayang, Rahmat dan tim melakukan survei langsung ke daerah di mana kisah berasal. Rahmat mengatakan, sumber-sumber dari internet masih sangat minim dan memiliki versi yang berbeda-beda. “Jadi biar pasti, kami datang langsung ke Siak untuk dengar dari masyarakat sana,” ucapnya.

Salah satu anggota Animation Research Team, Yaski mengaku tidak mengetahui kisah Putri Kaca Mayang jika tidak berkecimpung dalam proyek tersebut. Ia mengungkapkan, akan sangat baik jika animasi ini berkembang sehingga anak-anak bisa mengetahui kisah dari daerah asalnya sendiri, Riau. “Sayang kalau tidak tahu kisah daerah sendiri,” ujarnya.

Menurut Yaski, ia tertarik dengan animasi 4D setelah dia mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Rahmat. Selain itu jurusan yang dia ambil juga sangat dekat dengan dunia animasi yang berhubungan dengan koordinat cartesian (sebuah cara untuk menyatakan posisi sebuah titik dalam bidang).

Rahmat menargetkan produk animasinya ini untuk anak-anak dan remaja. Ia berharap dengan adanya animasi 4D ini, cerita rakyat Melayu tidak punah oleh ketidaktahuan. Selain itu, ia juga berharap bisa menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk melestarikan cerita rakyat Riau dari animasi yang dikembangkannya.

Animation Research Team ini dibentuk sejak tahun 2018 dan pernah mendapatkan medali perak dalam ajang  International Innovation Design and Articulation pada tahun 2018.(*2)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook