JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pencinta anime Jepang tentu tak asing dengan nama Makoto Shinkai. Animator tersebut telah melahirkan karya-karya besar seperti 5 Centimeters Per Second (2007), Your Name (2016), Weathering with You (2019), dan yang terbaru Suzume (2022).
Meski baru ditayangkan secara global pada pekan ini, Suzume telah tayang di Jepang pada 11 November 2022. Menurut laporan dari Anime News Network, film tersebut menjadi film ke-15 dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa di Jepang. Suzume mencatat perolehan lebih dari JPY 13 miliar (Rp1,5 triliun) dan mengalahkan Jujutsu Kaisen 0 (2021) yang lebih dulu populer.
Suzume berkisah tentang Suzume (Nanoka Hara), gadis SMA berusia 17 tahun yang tinggal bersama bibinya di kota kecil bernama Miyazaki. Suatu pagi Suzume bertemu dengan pria muda yang bertanya kepadanya tentang keberadaan tempat terbengkalai. Suzume diam-diam mengikutinya. Namun, yang ditemukannya justru sebuah pintu tua misterius yang berdiri tegak di tengah reruntuhan.
Di balik pintu tersebut ada sebuah tempat misterius yang mengeluarkan makhluk semacam cacing raksasa jika terbuka. Pria bernama Souta (Hokuto Matsumura) yang ditemui Suzume tadi dengan susah payah menutup pintu tersebut sehingga mereka terhindar dari bencana. Namun, pintu-pintu di seluruh Jepang satu per satu terbuka. Suzume dan Souta pun harus bergegas menutupnya. Masalahnya, Souta kini berubah wujud menjadi kursi kecil milik Suzume. Kejadian itu rupanya berhubungan dengan masa lalu Suzume.
Shinkai selalu berhasil menghadirkan cerita yang tidak biasa dengan fantasi yang liar. Kali ini dia menggabungkan kisah cinta, keluarga, dan bencana gempa yang kerap terjadi di Jepang. Dengan demikian, masalah yang terjadi pun cukup kompleks. Penonton diajak menilik mitologi dan bencana gempa yang melanda Jepang sebagai dasar cerita.
Kemudian mengikuti petualangan Suzume dan Souta dalam ’’mengunjungi’’ lokasi bekas bencana dan merasakan kenangan di dalamnya. Bahkan jika ingin lebih mendalami ceritanya, disarankan untuk menonton film ini pada 11 Maret karena bertepatan dengan gempa bumi dan tsunami Tohoku yang terjadi pada 2011. Bencana tersebut ikut disinggung dalam ceritanya. Hanya, chemistry yang dibangun Suzume dan Souta terasa kurang.
Ikatan di antara dua sosok yang baru saling mengenal itu kurang dalam jika dibandingkan dengan pengorbanan satu sama lain. Kendati demikian, akhir yang bahagia dan kisah keluarga Suzume sudah cukup menaikturunkan emosi penonton. Yang membuat Suzume berbeda dengan karya Shinkai sebelumnya adalah Jepang lebih dieksplorasi kali ini.
’’Aku tidak benar-benar melihat gempa bumi sebagai konsep intinya; yang benar-benar ingin aku lakukan adalah memamerkan Jepang dan membuat film ini di mana Anda melakukan perjalanan melalui semua lokasi berbeda di seluruh negeri,’’ kata Shinkai sebagaimana dilansir The Hollywood Reporter.
Tidak hanya berpaku pada satu tempat, tetapi hampir menjelajah di seluruh Jepang. Animasi yang ditampilkan Shinkai pun mendukungnya. Lanskap Jepang ditangkap dengan begitu indah dan magical. Mulai kota pinggiran hingga ibu kota Tokyo. Menonton film ini membuat penonton terasa seperti berjalan-jalan virtual di Jepang.
TRIVIA
– Kursi kecil berkaki tiga milik Suzume merupakan simbol bahwa Suzume adalah korban dari bencana besar dan ada kerugian besar atas apa yang dia alami. Meski tak diceritakan dalam film, Shinkai membayangkan salah satu kaki kursi itu tersapu ke dalam tsunami.
– Shinkai mengaku terinspirasi dari drama Korea Goblin (2017), di mana pintu kerap digunakan sebagai sebuah metafora dan motif. Menurut dia, pintu adalah simbol dari kehidupan sehari-hari.
– Film ini menjadi debut Nanoka Hara dalam peran pengisi suara. Dia mengalahkan sekitar 1.700 calon pengisi suara Suzume tersebut.
– Suzume menjadi film animasi Jepang pertama yang berkompetisi di Berlin International Film Festival dalam dua dekade terakhir. Sebelumnya, film animasi Jepang yang berkompetisi di sana adalah Spirited Away (2001) karya Hayao Miyazaki.
SUZUME
Sutradara: Makoto Shinkai
Penulis: Makoto Shinkai
Tanggal rilis Indonesia: 8 Maret 2023
Pengisi suara: Nanoka Hara, Hokuto Matsumura, Eri Fukatsu, Shota Sometani, Sairi Ito, Kotone Hanase, Kana Hanazawa, Matsumoto HakuĊ II
Durasi: 122 menit
7,9/10 Rotten Tomatoes: 93%
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman