JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sahabat Rasulullah, Jabir bin Abdullah, termasuk orang saleh, berhati tulus, dan selalu mendukung perjuangan untuk tegaknya panji-panji Islam. Dia juga cukup dekat dengan Rasulullah dan termasuk perawi hadist yang telah meriwayatkan sekitar 1.547 hadist sepanjang hidupnya.
Salah satu cerita yang paling dikenang dari Jabir bin Abdullah adalah mukjizat Rasulullah mencukupkan makanan sembelihan satu ekor kambing untuk 1.000 sahabat penggali parit yang kelaparan dalam perang Khandak.
Jabir yang kasihan melihat Rasulullah kelaparan dalam menggali parit, dia pun bergegas pulang ke rumah meminta sang istri memasak makanan dan menyembelih kambing piaraan.
Setelah itu, Jabir kembali datang menghampiri Rasulullah memberi tahu soal makanan di rumah dan mengajak Rasulullah untuk makan bersama. Tak tahunya Rasulullah malah memberi tahu para sahabat sampai berjumlah 1000 orang. Tapi dengan mukjizat Rasulullah Muhammad SAW, makanan di rumah Jabir tak habis-habis, mampu menghidangkan semua makanan di atas kuali kepada para sahabat.
Menariknya, cerita tentang hal ini kini dikemas secara sederhana dalam video animasi ditujukan sebagai tontonan edukatif untuk anak-anak. Digarap oleh Manara Studios dengan judul Makanan Jabir dan ditayangkan di YouTube.
Chief Creative Officer Manara Studios, Archie Hekagery, mengatakan, Makanan Jabir diangkat menjadi animasi untuk mengajarkan anak-anak untuk lebih mensyukuri nikmat Tuhan berupa makanan dan tidak menyia-nyiakannya.
“Mengangkat tema jamuan makan Jabir di episode ketiga Ibra untuk mengajarkan arti rasa bersyukur dan menghargai makanan,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/7/2022).
Proses dubbing sejumlah karakter dalam animasi ini melibatkan sejumlah publik figur. Mereka adalah Surya Saputra, Dwi Sasono, Ali Fikri, Bima Sena, dan yang lainnya.
Animasi Makanan Jabir juga ditujukan untuk mendidik anak-anak supaya tidak membeda-bedakan makanan. Ceritanya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari supaya lebih aplikatif.
“Anak terkadang sulit untuk menerima makanan lain karena terlalu sering memakan makanan cepat saji dan sebagainya. Padahal makanan yang ada di hadapannya termasuk makanan enak dan bergizi,” katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman