JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pada awal Maret, Meta mengumumkan peluncuran layanan baru yang bernama Meta Verified. Pengguna membayar biaya bulanan untuk memiliki tanda centang biru pada akun pengguna masing-masing. Centang biru ini berguna untuk menunjukkan akun mereka yang autentik dan juga dapat meningkatkan keamanan.
Menurut kutipan dari startupnews, Instagram menghasilkan 660 juta USD atau sekitar Rp10 triliun dari menjual 44 juta verifikasi dalam satu hari. Hal itu didasari karena manfaat untuk pelanggan terverifikasi mencakup dari peningkatan keamanan dan kemampuan untuk berbicara langsung tentang masalah akun.
Peluncuran kabar tentang Meta Verified itu sendiri melalui Instagram story disertai dengan daftar tunggu. Pengguna bisa memverifikasikan akun Facebook dan Instagram mereka seharga 11,99 USD untuk pengguna web, dan 14,99 USD untuk pengguna iOS.
Menurut perusahaan, layanan verifikasi hanya tersedia untuk pengguna berusia di atas 18 tahun dan tidak tersedia untuk bisnis. Meta juga menyatakan bahwa tidak akan ada perubahan pada akun yang telah diverifikasi berdasarkan persyaratan sebelumnya.
Keputusan Meta untuk menjual cek verifikasi centang biru datang saat banyaknya perusahaan media sosial ingin mendiversifikasikan aliran pendapatan mereka karena ketidakpastian ekonomi yang mereka hadapi. Selain itu, banyaknya keluhan pengguna tentang layanan pelanggan Meta dalam hal membantu masalah akun juga mendasari adanya Meta Verified tersebut.
Langkah Meta mengkomersialkan pemeriksaan verifikasi terjadi saat banyak platform media sosial mencari aliran pendapatan selain iklan. Seperti Twitter menjual centang verifikasi, dan Snapchat memanfaatkan teknologi AR miliknya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman