JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Spotify baru saja merilis laporan pendapatannya untuk kuartal pertama tahun 2023. Dari laporan tersebut, Spotify menyoroti terkait jumlah angka pengguna yang dimiliki perusahaan streaming musik tersebut.
Per 31 Maret 2023, Spotify mengklaim 515 juta orang telah menggunakan layanan streaming audio. Ini merupakan pertama kalinya Spotify memiliki lebih dari setengah miliar pengguna.
Kuartal satu (Q1) juga merupakan kuartal terbesar kedua Spotify untuk pertumbuhan pengguna hingga saat ini. Audiens dilaporkan meningkat sebesar lima persen dari kuartal sebelumnya dan 22 persen dari tahun ke tahun.
Sementara itu, basis pengguna tumbuh sebesar 26 juta, yang berarti 15 juta lebih banyak dari yang diharapkan Spotify. Perusahaan juga mengatakan melihat pertumbuhan di pasar maju dan berkembang, serta hampir setiap kelompok umur.
Sebagian besar pertumbuhan itu didasarkan pada orang-orang yang menggunakan layanan Spotify versi gratis yang didukung iklan. Langganan premium tidak mengimbangi pertumbuhan keseluruhan, karena naik dua persen dari kuartal sebelumnya dan 15 persen dari tahun ke tahun dari 205 juta menjadi 210 juta.
Hanya saja, pelanggan premium dikatakan tumbuh tiga juta, lebih banyak dari yang ditunjukkan Spotify dalam panduannya kepada investor. Secara keseluruhan, Spotify membukukan kerugian operasional bersih sebesar EUR 156 juta atau berkisar Rp 2,5 triliun untuk kuartal tersebut.
Sementara pendapatan keseluruhan naik 14 persen dari tahun ke tahun dari EUR 2,66 miliar menjadi EUR 3,04 miliar atau turun empat persen dari kuartal sebelumnya. Pendapatan dari pelanggan berbayar tidak berubah secara signifikan dari Q4 2022, tetapi turun sebesar 27 persen di sisi yang didukung iklan dari EUR 449 juta menjadi EUR 329 juta meskipun pendapatan dari pengguna gratis naik sebesar 17 persen dari tahun ke tahun.
Penurunan kuartal-ke-kuartal mungkin merupakan hasil dari pengiklan yang agak mengencangkan ikat pinggang mereka, yang menyebabkan pengeluaran iklan lebih rendah.
Meski demikian, pengiklan bukan satu-satunya bisnis yang mencoba mengendalikan biaya. Spotify, sukabanyak perusahaan teknologi besar lainnya dalam beberapa bulan terakhir, telah memberhentikan sebagian besar stafnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman