Bom Waktu di Lahan Gambut
Riau kembali berasap. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang parah telah menyebabkan indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada level berbahaya selama lebih dari dua pekan. Inilah bom waktu yang kembali . . .
Riau kembali berasap. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang parah telah menyebabkan indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada level berbahaya selama lebih dari dua pekan. Inilah bom waktu yang kembali . . .
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Saat ini kabut asap sudah jauh berkurang atau bisa dikatakan tidak ada, meski begitu pemerintah diminta jangan terlena. Pemerintah harus segera mengambil langkah pencegahan. Menurut pakar lingkungan Dr . . .
(RIAUPOS.CO) -- Salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak dalam mengedukasi masyarakat, bagaimana mengelola lahan gambut tidak lagi dengan cara dibakar. Melalui program lahan Tanah Objek Reforma Agraria . . .
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Bau menyengat menyeruak akibat lahan gambut di Jalan Handayani, Kelurahan Air Hitam, Payung Sekaki, Senin (2/8). Akibat terbakar, tak hanya semak belukar saja, tetapi puluhan batang pohon . . .
JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Memasuki musim kemarau tahun ini, Badan Restorasi Gambut (BRG) mengingatkan semua pihak untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan analisis data Sipalaga (Sistem Pemantauann Air di Lahan Gambut), pada . . .
(RIAUPOS.CO) -- PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Siak bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG), melakukan kajian Hydrologi gambut dan pengembangan teknologi Aero Hydro Culture.Pengembangan teknologi Aero Hydro Culture ini hasil dari . . .
JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Indonesia memiliki kemampuan dan keahlian dalam menangani lahan gambut. Terbukti pemerintah berhasil ketika menangani kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi pada 2015 lalu. Indonesia . . .
JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyebut bahwa kasus kebakaran hutan yang terjadi di berbagai daerah seperti Sumatera Selatan, Riau dan Kalimantan pada 2015 lalu menjadi masa . . .