SIJUNJUNG (RIAUPOS.CO) - Meski sidang sudah diskor dua kali, tingkat kehadiran anggota DPRD Kabupaten Sijunjung dalam menghadiri rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap enam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) dan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (APBD-P 2018) tetap saja tak kuorum. Dari 30 anggota DPRD, hanya 19 orang yang hadir, sedangkan11 orang tak menampakan batang hidungnya di gedung dewan.
Rapat baru dapat dilaksanakan setelah 6 jam molor dari jadwal semula. Informasi yang didapatkan JPG, sidang paripurna seharusnya dilaksanakan pada pukul 09.00, namun karena tak memenuhi kuorum, rapat paripurna ditunda atau diskor hingga pukul 13.00. Setelah skor pertama dicabut dan dilanjutkan rapat paripurna kembali, ternyata jumlah anggota DPRD tak bertambah.
Sesuai tata tertib, dalam sidang pengambilan keputusan harus 2/3 dari jumlah anggota atau sekitar 20 orang anggota DPRD. Namun anggota DPRD yang hadir hanya berjumlah 19 orang. Sidang paripurna kembali ditunda pada pukul 14.30. Pimpinan DPRD Kabupaten Sijunjung telah berupaya menghubungi telepon seluler anggota DPRD yang tak hadir tersebut.
Beragam alasan disampaikan para politisi yang tak hadir itu. Mulai dari alasan sakit, mengurus partai di KPU, mengurus keluarga meninggal, sedang di jalan, serta lain sebagainya. Bahkan, empat orang di antaranya justru tak diketahui keberadaan dan alasannya, karena telepon seluler yang bersangkutan tak aktif.
Pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sijunjung mulai resah dan satu per satu meninggalkan ruangan sidang. “Sejak pukul 09.00 WIB, kami menunggu, proses sidang belum juga dimulai. Malah terus diskor. Sekarang sudah pukul 14.25 WIB, namun sidang belum juga dapat dilaksanakan lantaran belum kuorum,” gerutu sejumlah pejabat Pemkab Sijunjung di hadapan wartawan.
Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, Wakil Bupati, Arrival Boy, Ketua DPRD, Yusnidarti, terlihat duduk berjuntai di kursi deretan muka sambil sesekali mengutak-atik gadged-nya. Begitu pula Sekdakab, Zefnihan beserta rombongan kepala OPD dan unsur muspida, terlihat ikut gelisah. Sebahagian peserta lainnya, tiap sebentar keluar-masuk ruangan.
Wakil Bupati Sijunjung, Arrival Boy menyesalkan molornya pelaksanaan sidang di hari itu. Apalagi persoalannya disebabkan karena tidak hadirnya sejumlah anggota DPRD. “Ya, selaku pemerintah daerah kami kecewa melihat tingkah para para anggota DPRD saat ini,” tutur Wabup Arrival Boy.
Ketua DPRD Sijunjung, Yusnidarti, menegaskan, selaku pimpinan dewan, ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran anggotanya, hingga pelaksanaan sidang terpaksa diskor. Persoalan ini menurutnya telah dikoordinasikan dengan Badan Kehormatan DPRD agar segera diambil tindakan.(jpg)
