MEDAN (RIAUPOS.CO) - Wacana pembangunan tol khusus sepeda motor di Kota Medan dianggap menyesatkan. Hal itu diungkapkan oleh Praktisi Jalan dan Transportasi Burhan Batubara. Ia menilai, untuk mengurai kemacetan, harusnya transportasi massal yang haurus digenjot. Tol khusus sepeda motor menurutnya, tidak dibutuhkan di Kota Medan.
Karena, menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, pemerintah yang harusnya wajib menyediakan angkutan umum yang layak. “Posisinya sekarang, pemerintah belum mampu menyediakan itu secara menyeluruh. Tapi memang sudah dimulai. Misalnya, Light Rail Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT), yang sedang digarap Pemko Medan,” kata Burhan, Ahad (17/2).
Jika dibandingkan dengan Malaysia, lanjutnya, sepeda motor jumlahnya sedikit di sana. Karena angkutan umumnya menjamin. Bahkan Jepang sebagai produsen sepeda motor, di negaranya juga sangat sedikit yang menggunakan. Masyarakatnya memilih menggunakan angkutan umum untuk beraktifitas.
Sepeda motor, kata Burhan, adalah kendaraan yang paling tidak aman untuk manusia. Sehingga, jika tol itu dibuat, berpotensi menimbulkan masalah baru. Biasa jadi angka kecelakaan sepeda motor juga meningkat. “Jalan tol itu didesain dengan kecepatan tinggi. Kalau sepeda motor itu di sana, sama dengan memasukkan ke arena pembantaian. Karena itu alat transportasi yang sangat tidak aman. Sehingga tidak perlu,” tukasnya.
Dia pun berharap, pemerintah bisa memaksimalkan angkutan massal. Namun tetap harus memperhatikan kualitasnya. Untuk menarik minat masyarakat naik angkutan umum, pemerintah juga tidak boleh setengah-setengah. Misalnya dengan promosi besar-besaran. “Misalnya ada hadiah jika naik Trans Mebidang. Sehingga masyarakat tertarik. Promosinya harus lebih baik lagi,” ungkapnya.
Wacana pembangunan tol yang sempat terdengar itu ibarat pepesan kosong. Bahkan Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin juga mengaku tidak pernah mendengarnya. “Saya belum dengar wacana itu,” ujar Eldin usai menghadiri pembagian paket sembako untuk masyarakat kurang mampu dari Kementerian Sosial di Lapangan Benteng, Kamis (14/2).
Wacana pembangunan tol khusus sepeda motor itu pertama kali berhembus di pusat. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang berencana menjadi investornya. Tol Motor juga diwacanakan akan dibangun di Kota Bandung. Tujuannya untuk mengurai kemacetan. Wacana itu diamini oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Ide membangun jalur tol untuk motor ini berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2009.(jpg)