PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar telah dinikmati masyarakat Riau sejak, Ahad (24/12). Namun, pengendara baru bisa masuk dari pintu Tol Bangkinang. Sedangkan untuk masuk dari pintu Tol XIII Koto Kampar baru diberlakukan saat arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 1-3 Januari 2024.
Hal ini diungkapkan Branch Manager Tol Pekanbaru-Bangkinang Djarot Seno Wibawa, Senin (25/12). ‘’Pemberlakuan arus lalu lintas Pekanbaru-Koto Kampar pada 24-31 Desember 2023. Sedangkan, Koto Kampar-Pekanbaru dibuka mulai 1 Januari 2024 hingga 3 Januari 2024,’’ ujarnya kepada Riau Pos.
Trafik lalu lintas ruas tol yang merupakan salah satu seksi dari Tol Pekanbaru-Padang tersebut meningkat, Senin (25/12). Selama dua hari, tol ini dilewati sebanyak 4.466 kendaraan.
“Dari catatan kami, trafik kendaraan yang masuk ke ruas tol Bangkinang-XIII Koto Kampar dengan total kumulatif sebanyak 1.742 kendaraan di hari pertama (Ahad, red) . Di hari kedua (kemarin, red) meningkat menjadi 2.724 kendaraan,” ujarnya.
Pantauan Riau Pos, Ahad (24/12) lalu, pengendara yang memulai perjalanan dari Kota Pekanbaru melewati pintu masuk Sungai Pinang hanya perlu waktu lebih kurang satu jam dengan kecepatan maksimal 80 km/jam untuk sampai di exit Tol XIII Koto Kampar di simpang Muara Takus.
Tampak beberapa jalan masih dibuka satu arah. Jalan ke arah lainnya masih dalam tahap pembangunan. Pengendara yang hendak menikmati Tol XIII Koto Kampar ini, jika dari Pekanbaru harus memasuki pintu tol Sungai Pinang dan keluar menuju pintu Tol Bangkinang. Kemudian keluar dari area Tol Bangkinang, lalu melakukan putar balik untuk kembali memasuki pintu Tol Bangkinang dan masuk ke area Tol XIII Koto Kampar.
Masyarakat terlihat antusias menuju tol ini dengan tujuan Sumatera Barat untuk melaksanakan libur Natal dan tahun baru (Nataru). Riau Pos melihat banyak kendaraan yang melakukan putar balik dari exit Tol Bangkinang untuk memasuki area Tol XIII Koto Kampar.
PT Hutama Karya selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Tol Fungsional XIII Koto Kampar saat ini sedang melakukan koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau guna membahas terkait membuka jalur dari arah Sumatera Barat menuju Bangkinang.
“Hingga penghujung tahun 2023 masih dibuka dari arah Bangkinang. Untuk arah sebaliknya kemungkinan di tahun baru (2024, red) nanti,” lanjut Djarot.
Selain itu, Hutama Karya menimbau pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dalam berkendara terutama saat melewati ruas jalan tol. “Selalu perhatikan kesiapan kendaraan serta berkendara tidak lebih dari kecepatan maksimal yakni 80 km/jam. Jika mengantuk silakan bersitirahat di rest area yang sudah dipersiapkan,” ujar Djarot Seno Wibawa.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat melalui Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Kompol Irnanda Oktora menjelaskan, hingga kemarin peningkatan arus kendaraan masih terjadi. “Peningkatan (volume) kendaraan ada, tapi masih kondusif,” katanya, Senin (25/12).
Ia mengungkapkan, rute yang dibuka masih dari Pekanbaru menuju XIII Koto Kampar. Sesuai waktu yang ditentukan, pengendara bisa melintas mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Disebutkan Irnanda, kemarin dirinya dan Dirlantas Polda Riau Kombes Taufiq, melakukan pemantauan langsung kondisi di tol.
Ia memastikan, personel Satuan PJR akan terus melakukan patroli di sepanjang jalan tol ini. “Yang dari XIII Koto Kampar kami gerakkan juga. Antisipasi apabila terjadi peningkatan volume. Sejauh ini pemantauan di tol, dari Pekanbaru ke Bangkinang dan dari Bangkinang ke XIII Koto Kampar masih landai,” ujarnya.
Desak Gubernur Sumbar Percepat Tol Sumbar
Masyarakat di Sumatera Barat tampaknya sudah tak sabar menunggu rampungnya Tol Padang-Pekanbaru yang ada di Ranah Minang ini. Seperti yang diungkapkan masyarakat di Padangpariaman dan Kota Padang kepada Padang Ekspres (RPG), kemarin.
Mereka mengaku prihatin tol di Sumbar tak kunjung ada kejalasan kapan selesainya. Sebab, selama lima tahun lebih mereka melihat pemerintah di Sumbar hanya sibuk dengan ruas tol di Padang-Sicincin. Padahal, masih banyak daerah yang bakal dilalui tol di Sumbar.
Data yang dihimpun Padang Ekspres (RPG) di Sumbar, Tol Padang-Pekanbaru terdapat empat seksi. Yakni Seksi 1 Padang-Sicincin sepanjang 36,15 km, Seksi 2 Sicincin-Bukittinggi yang panjangnya 38 km, Seksi 3 Bukittinggi-Payakumbuh dengan panjang 34 km, dan Seks2i 4 Payakumbuh-Pangkalan sepanjang 58 km.
Sampai sekarang, pengerjaan tol di Sumbar memang baru pada seksi Seksi 1 Padang-Sicincin. Terakhir, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan bahwa tol di Padangpariaman tersebut progresnya sekitar 45 persen.
Artinya, apabila dikalkulasikan secara keseluruhan, baru 9,76 persen progres pembangunan tol di Sumbar dalam kurun 5 tahun lebih. Kondisi itu tentunya membuat masyarakat sangat prihatin. Apalagi masyarakat yang mengetahui tol di Riau yang sudah sampai ke batas Sumbar.
Sekarang, yang menjadi sorotan dan kritik masyarakat yaitu terkait pernyataan Gubernur Sumbar, Mahyeldi, bahwa Tol Padang-Sicincin bakal rampung jelang Idulfitri 2024. Menurut mereka, pernyataan Mahyeldi itu hanya gimmik politik saja.
“Yang mau kita dengar dari Gubernur itu, lahan selesai 100 persen dari Padang sampai batas Sumbar di Limapuluh Kota. Buka soal terget penyelesaian Tol Padang-Sicincin yang bukan kerjaan dia,” ujar Herman, 47, salah seorang warga Batanganai saat berbincang dengan Padang Ekspres, kemarin.
Menurutnya, berbicara terget pembangunan Tol Padang-Sicincin, sama dengan Gubernur Sumbar mempersempit optimisme masyarakat Sumbar akan rampungnya tol di Sumbar dalam waktu cepat. ”Kalau Padang-Sicincin selesai jelang Lebaran 2024, masyarakat pasti langsung menagih ruas tol selanjutnya. Yakni dari Sicincin sampai Pangkalan. Bagaimana kinerja pembebasan lahan untuk ruas itu?” tanya Herman.
Ia yakin, sampai sekarang belum sejengkal pun lahan yang dibebaskan untuk ruas tol dari Sicincin hingga Pangakalan. ”Jadi, kita dibuai dengan target Tol Padang-Sicincin. Padahal, kalau pun ruas itu selesai, nyaris belum ada gunanya,” cetus pria satu orang anak ini.
Kritikan serupa juga disampaikan Hidayat, 35, salah seorang warga di Lubuakaluang. Ia mengaku pesimis Tol Padang-Sicincin rampung jelang Lebaran 2024. Hal itu setelah ia menyaksikan setiap hari progres pembangunan tol di Lubuakaluang.
”Jadi, Gubernur tak usahlah bicara Padang-Sicincin selesai jelang Lebaran tahun depan. Nampak betul beliau bukan orang lapangan. Lebaran tahun depan itu bulan Maret. Apa mungkin dalam 2 bulan Tol Padang-Sicincin selesai,” ucapnya sembari tertawa kecil.
Menurutnya, Gubernur mestinya fokus pada tanggung jawabnya saja. Yakni memastikan kebutuhan lahan tol terpunuhi hingga batas Sumbar di Limapuluh Kota. ”Kalau lahan untuk tol di Sumbar sudah 100 persen. Barulah koar-koar untuk menargetkan pembangunan, sehingga pekerjaan berjalan cepat,” cetusnya.
“Ini tidak, kita koar-koar menargetkan yang artinya mendorong pekerjaan berjalan cepat. Sedangkan kinerja kita saja lambat. Aneh kan?” tukasnya.
Pernyataan itu kan berani disampaikannya karena pekerjaan sedang berjalan. Pastikan saja kapan tol dari Padang sampai Pangkalan selesai. Kalau hanya Padang-Sicincin, masyarakat Padangpariaman saya rasa tidak terlalu membutuhkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ridho, 33, seorang warga di Kota Padang ketika berbincang dengan Padang Ekspres (RPG) via telepon, mengaku sudah tak sabar tol di Sumbar selesai. “Waduh, Riau benar-benar cepat kerjanya. Kok kita begitu lambat, ya?” tanya pria yang kesehariannya berdagang sembako ini.
Padahal, cerita yang ia dengar dari keluarganya di Padangpariaman, tak ada warga yang menolak pembangunan tol. Namun, warga protes ketika ada masalah saat ganti rugi lahan saja. ”Keluarga saya kan ada yang dapat ganti rugi lahan. Sejak awal mereka tak ada menolak,” ungkapnya.
“Namun, ada beberapa warga yang di kampung keluarga saya itu protes karena proses yang lambat, dan administrasi yang sempat berbelit. Itu cerita yang saya dapat. Artinya itu kan bukan masalah yang dimunculkan pemilik lahan,” cermat pria yang sekarang tinggal di Siteba Padang ini.
Lahan Belum Bebas
Ternyata, masih ada lahan yang sangat vital untuk Tol Padang-Pekanbaru belum selesai sampai sekarang. Yakni lahan di kawasan Lubuakaluang dan Tarok City. Hal ini diungkapkan oleh Petugas Pembebasan Lahan dan Hubungan Masyarakat PT HKI, Andi Prahmana, kemarin.
“Lahan yang di Lubuakaluang itu untuk exit tol kita di sana. Sekarangkan lahannya belum bebas. Baru menginventarisasi,” ungkap Andi ketika dihubungi via telepon pribadinya, tadi malam.
Sedangkan lahan yang di Tarok City, sambungnya, masalahnya masih antara pemilik lahan dan Pemkab Padangpariaman. “Jadi dua titik lahan itu saja yang masih belum selesai sampai sekarang,” ungkap Andi.
Kendati demikian, Andi tidak memungkiri bahwa Tol Padang-Sicincin bakal rampung di tahun 2024. Sebab, pihaknya memang ditargetkan oleh pemerintah pusat menyelesaikan pekerjaan tol itu tahun depan. “Jelang Idulfitri, ya. In sya Allah, jelang Idulfitri bisa digunakan,” ujarnya.
Contraflow di Tol Jagorawi
Sementara itu, puncak arus balik libur Natal 2023 diprediksi bakal terjadi pada Rabu (26/12) hari ini. Kendati demikian, peningkatan volume kendaraan ke arah Jakarta mulai terdeteksi sejak Senin (25/12) sore. Karenanya, atas diskresi kepolisian, Jasa Marga memberlakukan contraflow di ruas Tol Jagorawi arah Jakarta mulai Km 21+850 sampai dengan Km 11+800.
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Panji Satriya mengungkapkan, kebijakan ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas yang terjadi di Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta. “Contraflow diberlakukan mulai dari Km 21+850 sampai dengan Km 11+800 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta sejak pukul 15.26 WIB,” ujarnya.
Ia mengimbau, pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanannya agar dapat mengoptimalkan rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku. Termasuk, memastikan kecukupan saldo kartu elektronik guna menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol. “Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu, hingga H-1 libur Natal 2023, Jasa Marga mencatat lebih dari 1,27 juta kendaraan yang meninggalkan Jabotabek. Total volume lalin ini, menurut Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, meningkat 27,68 persen jika dibandingkan lalin normal sebanyak 996.555 kendaraan pada periode yang sama. “Jika dibandingkan dengan periode Natal 2022, total volume lalin ini meningkat 10,23 persen dari sebelumnya 1.154.391 kendaraan,” jelasnya.
Angka tersebut merupakan angka akumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (menuju arah Merak), GT Ciawi (menuju arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung). Di mana, distribusi lalu lintas paling banyak menuju arah Timur atau arah Trans Jawa dan Bandung. Sebanyak 621.609 kendaraan atau 48,85 persen kendaraan menuju ke dua arah tersebut. Disusul, 359.766 kendaraan (28,27 persen) menuju arah Barat (Merak) dan 291.059 kendaraan (22,87 persen) menuju arah Selatan (Puncak).
“Pengguna jalan diimbau untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek guna menghindari kepadatan yang terjadi pada hari yang diprediksi menjadi puncak arus balik Natal 2023, yaitu pada Selasa, 26 Desember 2023,” ungkapnya.
Pengguna jalan juga diminta menghindari waktu-waktu favorit. Seperti pada pagi dan malam hari. Bagi pengguna jalan yang masih diberi kelonggaran libur turut diminta dapat menggeser waktu perjalanan sehingga bisa menghindari penumpukan kendaraan pada puncak arus balik Natal 2023 tersebut.
Sementara Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau Command Center Korlantas Polri di Kilometer 29, Senin (25/12). Dia menuturkan bahwa kelancaran lalu lintas memang tanpa kendala. Walau terdapat kenaikan volume kendaraan dibandingkan tahun lalu. “Masih bisa diatasi,” paparnya.
Yang perlu menjadi perhatian adalah fenomena kendaraan mogok di jalan tol. Sebab, teejadi cukup banyak kendaraan mogok. “Kalau Nataru tahun lalu malah gak ada kendaraan mogok,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, sesuai catatan Korlantas pada puncak arus mudik Sabtu (23/12) terdapat 39 kendaraan mogok di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan di Jalan Tol MBZ terdapat 14 kendaraan mogok. “Lumayan banyak ini yang mogok,” urainya.
Penyebab kendaraan tersebut mpgok juga beragam. Dari kehabisan bahan bakar, roda as patah, dan ban kempes. Dia berharap para pemudik benar-benar mengecek kendaraan. “Sehingga, saat digunakan dalam kondisi prima,” jelasnya.
Kendaraan mogok itu sangat berdampak terhadap arus lalu lintas. Sebuah kendaraan mogok akan mengakibatkan kemacetan yang cukup padat. “Apalagi kalau mogok saat dilakukan contraflow,” paparnya.(mia/idr/wan/apg/jpg/das)
Laporan AFIAT ANANDA dan BAYU SAPUTRA, Pekanbaru