DUA WARGA SUMBAR JADI KORBAN PENEMBAKAN DI SELANDIA BARU

Ayah Tertembak di Paru-Paru, Anak di Kaki

Sumatera | Sabtu, 16 Maret 2019 - 09:41 WIB

Ayah Tertembak di Paru-Paru, Anak di Kaki
Zulfirmansyah. (ISTIMEWA)

Dua warga negara Indonesia (WNI) jadi korban penembakan di Masjid Linwood, Christchurch, Selandia Baru. Mereka adalah ayah dan anak dari Sumatera Barat (Sumbar).

Laporan RPG, Padang

Baca Juga :Hamas Desak ICC Tuntut Israel Bertanggung Jawab atas Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza

SALAH satu korban penembakan di Masjid Linwood, Christchurch, Selandia Baru itu adalah pelukis asal Sumbar, Zulfirmansyah. Kakak korban, Handra Yaspita (42) kepada Padang Ekspres (JPG) menyebutkan dirinya dapat kabar tentang tertembaknya Zulfirmansyah siang kemarin.

Handra menyampaikan, awalnya dia mendapat informasi melalui grup WhatsApp keluarga sekitar pukul 13.00. Mendapati informasi tersebut, dia langsung menghubungi istri adiknya Alta Marie.

“Alhamdulilah terhubung dan kami bisa berkomunikasi. Informasi yang saya terima dari istrinya, Zulfirmansyah tertembak di bagian dada sehingga mengakibatkan kebocoran pada paru-paru, sementara anaknya, Omar Rois yang masih berumur dua tahun tertembak di bagian tangan dan kaki,” ungkapnya.

Dia menambahkan, berdasarkan informasi terbaru yang dia dapatkan dari Alta Marie yang saat ini tengah mendampingi suami dan anaknya, bahwa kondisi Zulfirmansyah sudah stabil namun masih belum sadar usai menjalani operasi pertama.

“Sementara anaknya alhamdulilah sudah sadar. Keduanya, masih dalam perawatan medis dan sudah menjalani operasi pertama,” ungkapnya.

Handra menceritakan,  Zulfirmansyah terakhir ke Padang dari Jogjakarta pada November 2018 lalu untuk izin sebelum berangkat ke Selandia Baru.

“Sebelumnya dia menetap di Jogjakarta karena memang kuliah di ISI Jogjakarta lalu berlanjut bekerja di sana. Pada November 2018 lalu, dari Jogjakarta ke Padang untuk izin sebelum berangkat ke Selandia Baru. Pada Januari 2015 dia kemudian menetap di Selandia Baru. Zulfirman Syah dan anaknya memang kerap Salat Jumat di Linwood Islamic Center in Christchurch, karena memang itu tempat ibadah terdekat bagi umat muslim dari rumahnya,” paparnya.

Handra menyatakan, dia bersama keluarga di Padang berencana ke Selandia Baru untuk mengunjungi Zulfirmansyah beserta keluarganya.

“In sya Allah kami ada rencana ke sana, tapi belum bisa dipastikan kapan waktunya.  Rencananya saat ini kami akan melapor dulu kepada pemerintah RI, bagaimana kami bisa mengunjungi keluarga kami di sana. Kami berharap pemerintah memfasilitasi kami menjenguk keluarga kami di sana,” ujar Handra.

Handra mengatakan, pihaknya  sudah mendapat kontak KBRI di Selandia Baru, namun belum dihubungi.  “Hanya saja tadi (kemarin, red) ada teman-teman pelajar Indonesia di Selandia Baru sudah kami hubungi dan meminta bantuan untuk melihat kondisi dan mendampingi Zulfirmansyah beserta anaknya di sana,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan untuk saat ini dia berusaha tidak menyampaikan informasi terkait kejadian yang menimpa Zulfirmansyah beserta anaknya di Selandia Baru kepada kedua orangtuanya.

“Orang tua belum saya beritahukan karena takut nanti mereka bisa shock mendengar kabar ini. Saya mewakili keluarga berharap kepada pemerintah Selandia Baru, atas tindakan yang tidak manusiawi seperti ini agar pelaku dihukum seberat-beratnya dan seadil-adilnya. Selain itu, saya juga berharap adik saya beserta anaknya semoga bisa pulih kembali, kalau bisa kembali ke Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga,” ujar Handra.

Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno atas nama pribadi, masyarakat dan Pemprov Sumbar, mengutuk keras aksi penembakan membabi-buta yang dilakukan teroris di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru.  “Aksi brutal dan terkutuk,” tegasnya. Dari informasi yang dia terima, dua orang warganya dari Sumbar yakni Zulfirmansyah yang merupakan alumni SMP 12 Padang dan anaknya Omar berumur dua tahun juga menjadi korban dalam peristiwa itu.

“Saudara kita Zulfirmansyah yang lagi kuliah di ISI Jogjakarta masih dalam keadaan kritis dan anaknya Omar juga lagi mendapatkan perawatan yang intensif dari pemerintah setempat (Selandia Baru, red),” jelas Irwan.

Oleh karena itu, Irwan mengajak agar masyarakat mendoakan agar Zulfirmansyah dan anaknya Omar segera disembuhkan oleh Allah SWT.  “Kepada keluarga besarnya diharapkan sabar serta berserah diri kepada Allah SWT,” ungkap kepala daerah asal PKS itu.

Dirinya juga mengajak masyarakat mendoakan semoga korban yang meninggal dalam insiden tersebut husnul khotimah dan dibalas Allah dengan pahala syahid. “Semoga para pelakunya segera ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku. Aamiin,” ujarnya.(cip/esg/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook