SIBOLGA (RIAUPOS.CO) - Setelah negosiasi yang dilakukan Densus 88 anti teror dengan istri Abu Hamzah alias Upang alias Tupang gagal, malam itu, polisi sempat membunyikan rekamanan suara Abu Hamzah lewat pengeras suara mesjid, yang meminta agar istrinya, yang hingga kini belum diketahui namanya, menyerah. Akhirnya, Rabu (13/3) sekira pukul 01.30 WIB, istri Abu Hamzah meledakkan diri bersama dengan anaknya yang masih berusia 3 tahun di rumah yang telah dikepung Densus 88. Ada dua kali ledakan keras yang terdengar malam itu. Wargapun berhamburan karena panik mendengar dentuman tersebut.
Namun, jenazah terduga teroris belum dievakuasi. Karena, densus masih harus melakukan pemeriksaan terhadap jenazah.
Tak hanya itu, polisi masih mensinyalir adanya bom yang ditanam di sekitar rumah tersebut. Dalam hal ini densus masih berupaya mendeteksi keberadaan bom tersebut.
Sementara, masih ada dua rumah lagi yang diduga menjadi tempat penyimpanan bahan baku pembuatan bom yang berhasil ditemukan Densus 88. Diantaranya, sebuah rumah beton di jalan SM. Raja, tepatnya antara jalan simpang Gambolo dan jalan Horas. Terduga teroris disebut-sebut bernama Ameng. Rumah tersebut kini telah dipasang garis polisi oleh pihak kepolisian.
Tak sampai disitu, densus juga menggeledah rumah orangtua Ameng di jalan Kutilang. Dari pemeriksaan yang dilakukan, densus dikabarkan berhasil menemukan baju anti peluru. Rencananya, rumah yang di jalan SM. Raja dijadikan tempat penyimpanan bahan baku pembuat bom. Yang nantinya akan dirakit di rumah Upang alias Abu Hamzah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan yang diperoleh dari pihak kepolisian.(rpg)