Lama kelamaan, Budi bergaul dengan bencong alias waria. Dari situlah Budi mulai masuk ke dunia gay. Pertama kali menikmati berhubungan intim dengan sesama lelaki, dirinya dibawa ke hotel.
Ia mengaku masih ‘perawan’ saat itu hingga membuat bagian belakangnya robek. ”Sampai robek, Mas. Berdarah. Tapi cuman satu kali. Karena sudah terbiasa akhirnya tidak pernah lagi,” ujarnya sambil malu-malu.
Pria yang mengaku lebih sering diajak bercinta ke penginapan ini pun, lebih suka menggunakan permainan oral seks dan bermain dari belakang untuk sesama laki-laki.
Tetapi, meski Budi seorang gay dan sering memuaskan nafsu laki-laki, namun dirinya punya kekasih hati, seorang perempuan yang saat ini masih kuliah. Wanita idaman hatinya inilah yang nantinya ingin dinikahinya dan meninggalkan dunia gay.
"Aku saat ini punya pacar (perempuan, red) dan dia masih muda, juga kuliah. Seperti dirimu, masih muda,” ujarnya.Untuk lelaki hidung belang yang membokingnya, ia memberi servis oral sex, hingga gaya seks lain. Baginya, kepuasan seks itu adalah ungkapan ketulusan dua belah pihak.
Ditanya siapa saja pria yang dilayaninya di kamar hotel dan penginapan, Budi mengaku, ia sering melayani pria hidung belang yang juga berstatus PNS Pemprov Kepri, Pemko Tanjungpinang, Pemkab Bintan termasuk mahasiswa. Jika dibooking, ia akan menemani lelaki hidung belang itu satu malaman.
"Tapi saat ini lebih santai dan kontrol berkat Komunitas Ikatan Gay Tanjungpinang (Ingat),” jelasnya.
Sejak dia bergabung dan menjadi pengurus inti dalam Ingat, Budi semakin menjaga dan membatasi dunia seks nya tersebut. Ia pun bersama belasan pria gay lainnya di Tanjungpinang lebih banyak melakukan kegiatan sosial dan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan mematikan ini.
Saat ini, Ingat sudah berbadan hukum dan diakui hingga di Dinas Sosial Pemprov Kepri, Dinsos Pemko Tanjungpinang hingga Kementerian Sosial. Saat berbincang dengan Budi, ia juga diteman gay lainnya yang bertindak sebagai bottom gay. Sesekali, temannya tersebut juga mengaku kalau mereka itu tetap memikirkan masa depannya.
Meski mereka kadang masih melayani lelaki hidung belang, namun mereka tetap punya tujuan hidup yang jelas. Mereka punya usaha dan sebagian sudah maju.
Terlepas banyak hal yang diungkapkan kepada Tanjungpinang Pos, pada saat Hari AIDS Sedunia tersebut, Budi menyebutkan ia memiliki harapan besar, ingin orang lain memiliki hidup normal dan bahagia.
"Saat ini biarkan aku menikmati dunia ku dulu,” timpalnya sambil menyebutkan sudah sering dinasehati kedua orangtua, namun dia masih sangat menikmati dengan dunianya saat ini.
Harapan terbesar itu pun, kadang tak sebanding dengan pola prilaku budi yang kadang haus dengan aktivitas seks bebas antar sesama jenis. Tentang Ingat, beberapa kegiatan Dinsos yang menyangkut penanggulangan HIV/AIDS kerap melibatkan mereka dalam proses penyuluhan dan pendampingan.
Salah satunya, Dinas Sosial dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kepri mengikusertakan Ingat memperingati Hari AIDS Sedunia, beberapa hari lalu.
Saat itu, mereka turun ke pelabuhan serta ke jalan raya. Mereka memberi bunga dan pin kepada pengguna jalan. Kegiatan yang digagas KPA Kepri kali ini, terpusat di tiga tempat yaitu Bundaran Pamedan Ahmad Yani, Pelabuhan penyeberangan orang Pulau Penyengat, serta pelabuhan bongkar muat.
Laporan: RPG
Editor: Fopin A Sinaga