10 ORANG MENINGGAL, 4 KORBAN SELAMAT

Gas Metana Diduga Penyebab Meledaknya Lubang Tambang di Sawahlunto

Sumatera | Jumat, 09 Desember 2022 - 21:16 WIB

Gas Metana Diduga Penyebab Meledaknya Lubang Tambang di Sawahlunto
Kapolda Sumbar Irjen Polisi Suharyono meninjau lokasi tambang batu bara yang meledak di Kota Sawahlunto pada Jumat (9/12/2022). (POLDA SUMBAR)

SAWAHLUNTO (RIAUPOS.CO) – Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Inspektur Jenderal Polisi Suharyono menyatakan gas metana diduga menjadi penyebab terjadinya ledakan di lubang tambang SD C2 (Lori 2) milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Desa Salak Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto, Sumbar, Jumat (9/12/2022). Hingga Jumat (9/12/2022) petang, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 10 pekerja yang meninggal dan 4 korban selamat.

“Laporan yang saya terima sejauh ini memang diduga kuat akibat adanya gas metana yang memicu terjadinya ledakan. Namun kami akan turunkan tim khusus dari Polda Sumbar untuk melakukan penyelidikan,” kata Kapolda usai meninjau lokasi kejadian.


Kapolda mengatakan polisi akan melakukan pengecekan ulang dan mengkaji standar operasional tambang yang dalam kedalaman tertentu memang terdapat gas metana.

“Seharusnya ada standar keselamatan jika ada letupan akibat gas metana, namun kami akan melakukan penyelidikan,” katanya.

Kapolda juga mengatakan korban akibat ledakan tambang itu mengalami luka-luka karena memang gas metana ini membuat letupan atau semburan api di seluruh lubang tersebut.

“Ada korban yang selamat, namun mengalami luka bakar hingga 30 persen. Kami akan pastikan lagi untuk penyebabnya dan akan turunkan tim untuk mengungkap hal ini,” katanya.

Irjen Suharyono mengatakan tambang batu bara itu sudah beroperasi sejak 2006 dan sejak saat itu baru kali ini terjadi ledakan. Tambang itu memiliki 22 lubang dan lokasi yang meledak ada di salah satu dari lubang tambang tersebut.

PT Nusa Alam Lestari selaku pengelola juga memiliki izin lengkap dalam melakukan usaha tambang batu bara dengan ratusan pekerja yang menggantungkan hidupnya di perusahaan itu.

“Kami tidak ingin prematur dalam menyikapi kasus ini dan saat ini tambang kami tutup sementara untuk dilakukan penyelidikan guna mencari penyebab pasti terjadinya ledakan,” kata Kapolda.

Suharyono juga menambahkan kedatangannya ke lokasi kejadian usai menjalani kunjungan kerja ke Mapolres 50 Kota setelah sebulan menjabat sebagai Kapolda Sumbar.

“Itu polres ke-10 yang saya kunjungi, lalu ada kejadian ledakan, saya langsung bergerak ke sini untuk mengetahui kejadian dan langkah-langkah apa yang akan diambil,” ujarnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook