SAWAHLUNTO (RIAUPOS.CO) – Tambang batu bara Sawahlunto meledak pada Jumat (9/12/2022) pagi. 10 pekerja tambang meninggal dan empat orang selamat. Proses evakuasi para korban ini sempat menemui kendala. Para korban diketahui berada pada kedalaman 100-300 meter yang menyebabkan petugas penyelamatan sempat kehabisan oksigen.
Tim Pusdalops BPBD Kota Sawahlunto, Kurnia mengatakan, proses pencarian dan pertolongan para korban sempat mengalami kendala oleh asap hitam pekat dan beberapa titik api. Di samping itu, banyaknya pintu mulai dari pintu utama yang hampir mencapai 80 lorong dari 13 pintu ke dua juga menyulitkan tim gabungan.
Sebanyak tujuh tim penyelamat gabungan yang sudah memiliki sertifikasi penyelamat tambang bawah tanah, bahkan harus dilarikan ke puskesmas terdekat dan RSUD Sawahlunto karena menderita kekurangan oksigen.
“Tim penyelamat gabungan sempat menderita kekurangan oksigen dan harus dilarikan ke puskesmas serta RSUD Sawahlunto. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja,” ujar Kurnia dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/12/2022).
Sebelum masuk ke lubang tambang, petugas pengawas lubang telah memeriksa keamanan mulai dari kandungan metan, kadar oksigen dan kondisi ram penyangga dan sebagainya. Menurut kesaksiannya, beberapa hal tersebut dalam keadaan aman sesuai SOP yang berlaku.
“Petugas lubang telah memeriksa semuanya dan aman,” jelas Kurnia.
BPBD Sawahlunto terus melakukan asesmen dan berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Basarnas, TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan lainnya guna penyelamatan dan evakuasi.
Pihak Kepolisian bersama tim dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Kementerian ESDM masih mengumpulkan data dan informasi mengenai kronologi kejadian. Hingga saat ini, tim tersebut belum dapat menyimpulkan apakah kecelakaan itu merupakan sebuah ledakan atau ada fenomena yang lain.
Diketahui, sebuah tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat meledak. Akibat peristiwa ini, sejumlah pekerja tambang menjadi korban luka maupun meninggal.
“Ya betul, bertempat di lubang tambang IUP PT NAL Sapan Dalam, Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto telah terjadi kecelakaan tambang yang diduga adanya letupan dari dalam lubang tambang,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (10/12).
Insiden ini bermula saat pekerja tambang memulai aktivitas menambang pada pagi hari. Berapa penambang sudah ada yang memasuki ke dalam lubang. Kepulan asap hingga letupan kecil tiba-tiba keluar dari lokasi tambang.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, 14 korban ledakan tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari telah ditemukan seluruhnya.
“Pada tanggal 9 Desember 2022 pukul 17.50 WIB, proses evakuasi sudah berhasil dilakukan terhadap 14 orang tersebut,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin.
Ridwan mengatakan, sebagian korban ditemukan selamat. Tapi kebanyakan dinyatakan meninggal dunia. Korban selamat dan meninggal sudah dibawa ke RSUD Kota Sawahlunto.
“3 orang pekerja tambang mengalami luka ringan, 1 orang pekerja tambang mengalami luka bakar dan sudah dilakukan penanganan di RSUD Kota Sawahlunto, 10 orang pekerja tambang dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.
Operasional Dihentikan Sementara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan menghentikan sementara kegiatan pertambangan batu bara milik PT Nusa Alam Lestari di Sawahlunto. Petugas akan melakukan investigasi terlebih dahulu atas peristiwa ledakan yang menewaskan para pekerja.
“Seluruh kegiatan operasional di site PT Nusa Alam Lestari sudah dihentikan sementara,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/12).
Operasional dihentikan sampai hasil investigasi kecelakaan tambang seluruhnya ditindaklanjuti. Atau kegiatan operasional dapat dilaksanakan dengan aman dan selamat sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara nomor 06.E/37.04/DJB/2019 tanggal 15 Agustus 2019 perihal Surat Edaran Kewajiban Perusahaan terkait Tindak Lanjut Kecelakaan Tambang Berakibat Mati.
Selain itu, 4 orang Tim Inspektur Tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dipimpin langsung oleh Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Sumatera Barat telah tiba di lokasi ledakan untuk melakukan pemeriksaan awal. Tim akan melaksanakan investigasi terhadap kejadian ledakan tersebut.
“Penyebab ledakan akan diinvestigasi lebih lanjut oleh Inspektur Tambang,” jelas Ridwan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman