SAWAHLUNTO (RIAUPOS.CO) – 10 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tambang batu bara di Sawahlunto (Sumatera Barat) meledak. Jenazah korban ditemukan di kedalaman tanah ratusan meter.
“Para korban ditemukan pada kedalaman antara 100-300 meter,” ujar tim Pusdalops BPBD Kota Sawahlunto, Kurnia dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/12/2022).
Kurnia mengatakan, para korban meninggal dengan luka bakar. Seluruh jenazah kemudian dibawa ke RSUD Sawahlunto bersama korban luka berat. Sedangkan korban luka ringan telah mendapatkan perawatan intensif dan sudah diperbolehkan pulang.
“Pada saat ditemukan, para korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh,” jelasnya.
Diketahui, sebuah tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat meledak. Akibat peristiwa ini, sejumlah pekerja tambang menjadi korban luka maupun meninggal.
“Ya betul, bertempat di lubang tambang IUP PT NAL Sapan Dalam, Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto telah terjadi kecelakaan tambang yang diduga adanya letupan dari dalam lubang tambang,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (10/12/2022).
Insiden ini bermula saat pekerja tambang memulai aktivitas menambang pada pagi hari. Berapa penambang sudah ada yang memasuki ke dalam lubang. Kepulan asap hingga letupan kecil tiba-tiba keluar dari lokasi tambang.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, 14 korban ledakan tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari telah ditemukan seluruhnya.
“Pada tanggal 9 Desember 2022 pukul 17.50 WIB, proses evakuasi sudah berhasil dilakukan terhadap 14 orang tersebut,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin.
Ridwan mengatakan, sebagian korban ditemukan selamat. Tapi kebanyakan dinyatakan meninggal dunia. Korban selamat dan meninggal sudah dibawa ke RSUD Kota Sawahlunto.
“3 orang pekerja tambang mengalami luka ringan, 1 orang pekerja tambang mengalami luka bakar dan sudah dilakukan penanganan di RSUD Kota Sawahlunto, 10 orang pekerja tambang dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman