RIAUPOS.CO - Proses evakuasi para korban ledakan tambang batubara di Sawahlunto, Sumatera Barat sempat menemui kendala. Para korban diketahui berada pada kedalaman 100-300 meter yang menyebabkan petugas penyelamatan sempat kehabisan oksigen.
Tim Pusdalops BPBD Kota Sawahlunto, Kurnia, mengatakan, proses pencarian dan pertolongan para korban sempat mengalami kendala oleh asap hitam pekat dan beberapa titik api. Di samping itu, banyaknya pintu mulai dari pintu utama yang hampir mencapai 80 lorong dari 13 pintu ke dua juga menyulitkan tim gabungan.
Sebanyak tujuh tim penyelamat gabungan yang sudah memiliki sertifikasi penyelamat tambang bawah tanah, bahkan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat dan RSUD Sawahlunto karena menderita kekurangan oksigen.
“Tim penyelamat gabungan sempat menderita kekurangan oksigen dan harus dilarikan ke Puskesmas serta RSUD Sawahlunto. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja,” ujar Kurnia dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/12).
Sebelum masuk ke lubang tambang, petugas pengawas lubang telah memeriksa keamanan mulai dari kandungan metan, kadar oksigen dan kondisi ram penyangga dan sebagainya. Menurut kesaksiannya, beberapa hal tersebut dalam keadaan aman sesuai SOP yang berlaku. “Petugas lubang telah memeriksa semuanya dan aman,” jelas Kurnia.
BPBD Sawahlunto terus melakukan asesmen dan berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Basarnas, TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan lainnya guna penyelamatan dan evakuasi.
Pihak Kepolisian bersama tim dari Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Kementerian ESDM masih mengumpulkan data dan informasi mengenai kronologi kejadian. Hingga saat ini, tim tersebut belum dapat menyimpulkan apakah kecelakaan itu merupakan sebuah ledakan atau ada fenomena yang lain.
Diketahui, sebuah tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat meledak. Akibat peristiwa ini, sejumlah pekerja tambang menjadi korban luka maupun meninggal.
“Ya betul, bertempat di lubang tambang IUP PT NAL Sapan Dalam, Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto telah terjadi kecelakaan tambang yang diduga adanya letupan dari dalam lubang tambang,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (10/12).
Insiden ini bermula saat pekerja tambang memulai aktivitas menambang pada pagi hari. Berapa penambang sudah ada yang memasuki ke dalam lubang. Kepulan asap hingga letupan kecil tiba-tiba keluar dari lokasi tambang.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, 14 korban ledakan tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari telah ditemukan seluruhnya. “Pada tanggal 9 Desember 2022 pukul 17.50 WIB, proses evakuasi sudah berhasil dilakukan terhadap 14 orang tersebut,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin.
Ridwan mengatakan, sebagian korban ditemukan selamat. Tapi kebanyakan dinyatakan meninggal dunia. Korban selamat dan meninggal sudah dibawa ke RSUD Kota Sawahlunto.
“3 orang pekerja tambang mengalami luka ringan, 1 orang pekerja tambang mengalami luka bakar dan sudah dilakukan penanganan di RSUD Kota Sawahlunto, 10 orang pekerja tambang dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.
10 Jenazah Pekerja Tambang Ditemukan di Kedalaman 100-300 Meter
Sementara itu, 10 orang dilaporkan meninggal dunia akibat ledakan tambang batubara di Sawahlunto, Sumatera Barat. Jenazah korban ditemukan di kedalaman tanah ratusan meter.
“Para korban ditemukan pada kedalaman antara 100-300 meter,” ujar tim Pusdalops BPBD Kota Sawahlunto, Kurnia dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/12).
Kurnia mengatakan, para korban meninggal dengan luka bakar. Seluruh jenazah kemudian dibawa ke RSUD Sawahlunto bersama korban luka berat. Sedangkan korban luka ringan telah mendapatkan perawatan intensif dan sudah diperbolehkan pulang.
“Pada saat ditemukan, para korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh,” jelasnya.
Diketahui, sebuah tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat meledak. Akibat peristiwa ini, sejumlah pekerja tambang menjadi korban luka maupun meninggal.
“Ya betul, bertempat di lubang tambang IUP PT NAL Sapan Dalam, Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto telah terjadi kecelakaan tambang yang diduga adanya letupan dari dalam lubang tambang,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (10/12).
Insiden ini bermula saat pekerja tambang memulai aktivitas menambang pada pagi hari. Berapa penambang sudah ada yang memasuki ke dalam lubang. Kepulan asap hingga letupan kecil tiba-tiba keluar dari lokasi tambang.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, 14 korban ledakan tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari telah ditemukan seluruhnya. “Pada tanggal 9 Desember 2022 pukul 17.50 WIB, proses evakuasi sudah berhasil dilakukan terhadap 14 orang tersebut,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin.
Ridwan mengatakan, sebagian korban ditemukan selamat. Tapi kebanyakan dinyatakan meninggal dunia. Korban selamat dan meninggal sudah dibawa ke RSUD Kota Sawahlunto. 3 orang pekerja tambang mengalami luka ringan, 1 orang pekerja tambang mengalami luka bakar dan sudah dilakukan penanganan di RSUD Kota Sawahlunto, 10 orang pekerja dinyatakan meninggal,”ujarnya.(rpg/muh)
Laporan RPG, Padang