Gunung Marapi Erupsi, Kolom Abu Mencapai 200 Meter

Sumatera | Senin, 09 Januari 2023 - 11:09 WIB

Gunung Marapi Erupsi, Kolom Abu Mencapai 200 Meter
(ISTIMEWA)

PADANG (RIAUPOS.CO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam memastikan tidak ada aktivitas warga yang mendekati puncak Gunung Marapi. Gunung api yang berada di Provinsi Sumatera Barat menunjukkan aktivitas vulkanik sejak Sabtu (7/1), pukul 06.11 WIB.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, BPBD di dua wilayah bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) saat melakukan pemantauan aktivitas vulkanik atau pun aktivitas warga di lereng gunung. ''Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Marapi PVMBG, pada hari ini (kemarin, red), terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu 200 meter di atas puncak. Fenomena ini berlangsung pada pukul 13.00 WIB,'' kata Muhari dalam keterangannya, Ahad (8/1).


Muhari mengutarakan, data aktivitas vulkanik tercatat kolom abu teramati berwarna putih, hingga abu-abu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Rangkuman Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan, 99 pendaki telah meninggalkan lereng gunung yang memiliki ketinggian 3.091 meter di atas permukaan laut itu.

Laporan dari Pos BKSDA mencatat 43 pendaki yang melaporkan diri dan turun dari gunung, sedangkan 54 pendaki di Pos Pemuda Batu Palano, sedangkan tiga lainnya di Koto Baru.

Sementara itu, kata Muhari, BPBD Kabupaten Tanah Datar menginformasikan, sampai saat ini belum ada dampak signifikan. Secara umum beberapa kecamatan di wilayahnya masih relatif aman.  ''Pihaknya terus melakukan pemantauan kondisi di lapangan pascaerupsi,'' ungkap Muhari.

Sedangkan BPBD Kabupaten Agam melaporkan, empat kecamatan terdekat Gunung Marapi, yaitu Kecamatan Sungai Puar, Basso, Canduang, dan Bano Ampo, masih relatif aman. BPBD menegaskan larangan kepada masyarakat yang melakukan aktivitas pertanian di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I.

Berdasarkan PVMBG, Gunung Marapi berada tingkat aktivitas vulkanik level II atau waspada saat ini. Rekomendasi terkait aktivitas vulkanik menyebutkan masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki gunung pada radius 3 km dari puncak atau kawah.  

''Menurut Pusdalops BNPB aktivitas vulkanik Gunung Marapi fluktuatif sejak Januari 2022. Tingkat vulkanik gunung pada level II itu berlangsung sejak 3 Agustus 2011,'' papar Muhari.

Muhari menjelaskan, kronologi aktivitas vulkanik di awal tahun ini, tepatnya pada 7 Januari 2023, dengan ancaman bahaya berupa erupsi abu disertai lontaran material atau pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.

Erupsi ini diawali oleh peningkatan Gempa Vulkanik Dalam pada tanggal 25 Desember 2022 yang terekam sebanyak 13 kali dan terjadinya inflasi pada data tiltmeter stasiun puncak.

Data kegempaan sejak 26 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023, terekam 11 kali gempa hembusan, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 10 kali gempa vulkanik dalam dan 30 kali gempa tektonik lokal. ''BPBD di dua kabupaten melaporkan tidak ada korban jiwa atau pun luka-luka akibat aktivitas vulkanik tersebut,'' papar Muhari.(das)

Laporan JPG, Padang

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook