PANDEMI VIRUS CORONA

Harga Karet Paling Rendah Sepanjang Sejarah

Sumatera | Jumat, 03 April 2020 - 04:14 WIB

Harga Karet Paling Rendah Sepanjang Sejarah
Lisnawati, warga Sangir Balai Janggo, Solok Selatan tengah menyadap karet. (ARDI/PADANG EKSPRES)

PADANG (RIAUPOS.CO) -- Pandemi virus corona membuat para petani karet di Solok Selatan, Sumatera Barat menjerit. Harga karet jatuh ke titik terendah. Karet hanya dihargai Rp2 ribu per kilogram.

"Biasanya kami jual Rp7 ribu sekilo, sekarang hanya dibeli tauke Rp2 ribu. Ini harga paling murah sepanjang sejarah kami bertani karet. Mau tidak mau, suka tidak suka, harus dijual demi kebutuhan keluarga," ungkap Bujang, warga Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan, Solol Selatan, Kamis (2/4).


Anjloknya harga karet, kata Bujang, terjadi ketika wabah virus corona merebak. "Dari karet inilah kebutuhan makan dan pendidikan keluarga kami," katanya.

Dia menjelaskan, karet yang dibeli itu dikumpulkan terlebih dahulu oleh tauke sebelum diekspor saat pandemi Covid-19 mereda.

"Kata mereka (tauke), karet ditampung dulu di sini (Solok Selatan), karena penampungan di Padang untuk tujuan ekspor tersendat karena corona," bebernya.

Lisnawati (39), petani karet di Jorong Muktitama, Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, mengaku kualitas karet terbaik hasil sadapan petani di daerah itu dihargai toke Rp4 ribu sekilo.

"Tiap daerah di sini, berbeda harganya. Yang jelas, selama corona ini harga hasil bumi daerah ini anjlok, petani menjerit," tuturnya.

Bujang dan Lisnawati berharap pemerintah daerah menyikapi ini dengan membantu menaikkan harga jual karet atau memberikan subsidi.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Solok Selatan Budiman menuturkan, harga karet memang turun drastis selama pandemi Covid-19. Dia berharap pandemi cepat berlalu dan harga karet kembali normal.

Sumber: Padang Ekspres
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook